Potret Alam

Kabut yang menyerang hutan.

Potret Alam

Penyerangan masih berlanjut.

Potret Alam

Pohon-pohon juga terserang.

Potret Alam

Jalan menjadi berselimut kabut.

Potret Alam

Hutan kian berkabut tebal.

Sunday 26 January 2014

Indonesia, Sedikit Catatan Indah dan Buruknya Negeri Ini

Indonesia, Sedikit Catatan Indah dan Buruknya Negeri Ini


“Andaikata sekilas melihatnya lewat peta, pasti akan terherankan dengan betapa banyaknya pulau, luasnya laut, dan strategisnya letak negara ini. Jika saja melihat di buku IPA, pasti kita akan membaca betapa banyaknya flora, fauna, sumber daya alam, dan keeksotisan negeri ini. Lalu, jika membaca buku IPS, kita pasti akan mengerti bagaimana perkembangan negeri ini. Entah itu budayanya, agamanya, teknologinya, penduduknya, perekonomiannya, dan lain sebagainya. Dan juga beberapa buku lain yang tidak mungkin aku sebutkan semuanya di sini. Entah mengapa, buku-buku tadi hanya menceritakan tentang indahnya negara kita. Lalu, di mana sisi  buruknya ?”

            Indonesia, sebagai salah satu warga negaranya, sudah seharusnya kita menjaga semua ragam yang terkandung di dalamnya. Antara lain ragam budayanya, kulinernya, flora faunanya, energi alamnya, SDM-nya, suku bangsanya, agamanya, dan lain sebagainya. Memang banyak sekali kelebihan negeri ini. Orang ada yang mengatakan bahwa Indonesia itu seperti zambrut khatulistiwa. Negeri yang hijau karena hutannya yang terletak di garis khatulistiwa. Ada juga yang menyebut Indonesia seperti kota hilang Atlantis. Mengingat tanah Indonesia yang begitu subur makmur dari dulu kala sampai sekarang. Coba ingat kata-kata ini. Tanaman apa yang tidak tumbuh jika ditanam di Indonesia ? Meski begitu, Indonesia juga disebut negara yang dilalui ring of fire. Karena banyaknya gunung berapi aktif di dalamnya. Lalu juga negara yang dikelilingi beberapa lempeng tektonik. Ini yang membuat Indonesia sering mengalami gempa bumi. Bahkan salah satu kota di Pulau Jawa, Bogor, sering disebut kota rawan petir. Dikarenakan setiap tahunnya Bogor adalah kota yang sering mendapatkan sambaran kilat.

            Lalu, coba kita sama-sama melihat lebih dalam bagaimana negeri ini. Di mulai dari sumber daya alamnya. Jika kalian mengingatnya lagi, kepulauan Maluku adalah penghasil rempah-rempah yang terkenal semasa dulu. Ini adalah sumber komoditas rakyat sekitar dan dijual sampai ke Selat Malaka, jalur perdagangan dunia. Berita tentang khasiat rempah-rempah telah diketahui bangsa lain. Banyak dari mereka berbondong-bondong menuju ke Maluku untuk mengeruk kekayaan alamnya. Di sinilah lemahnya negeri ini. Banyak rakyat yang kemudian diharuskan menyerahkan hasil buminya kepada penjajah. Sungguh miris jika dipikirkan lagi. Bukan hanya rempah-rempah. Pohon jarak juga pernah dikeruk oleh bangsa Jepang untuk keperluannya sendiri. Juga tanaman lainnya. Selain itu, ada juga tambang emas PT Freeport yang ada di Papua. Sekarang kepemilikannya ada di tangan Amerika Serikat. Selain itu, hutan di Indonesia selalu berkurang luasnya tiap hari karena dampak penebangan liar. Baik sumber daya alam yang bisa diperbaharui atau yang tidak bisa diperbaharui, selalu saja diambili oleh bangsa lain. Memang ini adalah fakta. Bukan sekedar menyindir.

            Selanjutnya yaitu budayanya. Indonesia dikenal memiliki ragam budaya sangat banyak dibanding negara lain. Antara lain suku bangsanya, agamanya, bahasanya, pakaian adatnya, rumah adatnya, tarian daerahnya, cerita rakyatnya, karya sastranya, lagu daerahnya, dan lain-lain. Dinamika budayanya selalu berkembang. Sejak zaman sebelum masuknya agama Hindu Buddha sampai sekarang. Tetapi yang menjadi masalah adalah ketika bangsa Belanda sering membawa karya sastra asli karangan pujangga-pujangga bangsa untuk ditaruh di museum negaranya. Selain itu barang-barang lain yang dianggap bersejarah dan mempunyai nilai budaya selain karya sastra juga mereka bawa. Sebuah ironi yang telah dialami negeri ini. Ada juga satu budaya yang hampir diambil bangsa lain yaitu tarian Reog Ponorogo. Tak lain dan tak bukan adalah negeri Jiran, Malaysia. Hal ini sempat membuat rakyat Ponorogo menuntut kepada Malaysia akan hal ini. Dan pada akhirnya Malaysia meminta maaf atas kejadian ini. Sebenarnya masih banyak lagi hal-hal yang berkaitan dengan budaya. Tetapi setidaknya beberapa contoh di atas bisa menjadi renungan kita bersama untuk menyadari betapa hebatnya bangsa ini.

            Setelah itu, untuk kepribadian para pemimpinnya. Antara lain anggota DPR, para politikus, para pejabat daerah, bahkan presiden akan aku ungkapkan juga di sini. Semua orang telah mengetahui bagaimana buruknya kinerja wakil rakyat. DPR sering membuat ulah. Banyak kebijakan aneh, anggaran yang tidak jelas, bertingkah tidak selayaknya waktu rapat, dan yang paling kita benci. Korupsi dengan jumlah besar-besaran. Entah darimana budaya ini. Tetapi rakyat telah banyak yang dirugikan karena ulah-ulah para tangan-tangan biadab ini. Pejabat daerah seperti bisa aku contohkan yaitu pak bupati atau walikota saja. Jika ia terpilih, bisa jadi koleksi mobilnya langsung bertambah. Rumah juga membanyak, dan kejanggalan-kejanggalan lainnya. Seharusnya mereka membantu rakyat dengan kekayaannya. Bukannya memerkaya diri. Pun semakin diperparah oleh hukuman yang ringan bagi para koruptor. Membuat pelakunya takkan pernah jera. Inilah masalah yang paling diinginkan semua orang termasuk aku untuk segera diatasi. Entah dihukum mati juga tidak apa-apa. Dan kalaupun mereka menuntut hak asasi, aku masih punya jawaban. Yaitu “kamu mati juga tidak apa-apa. Daripada kamu semakin membunuh banyak rakyat kecil yang kelaparan dikarenakan ulahmu. Satu orang kok bisa membunuh jutaan orang. Sebaiknya para koruptor segera dibinasakan saja. Atau dengan kata lain, nyawanya yang binasa”.

            Dan untuk yang terakhir, sebenarnya aku ingin membahas lebih banyak lagi. Banyak sekali masalah yang telah dihadapi oleh negeri ini. Seperti teori keseimbangan. Ada hitam ada putih. Ada siang ada malam. Ada laki-laki ada perempuan. Ada indah ada buruk. Indahnya memang ada tetapi buruknya juga semakin merajalela. Karena hal ini bisa membuat rakyat tidak betah berada di dalamnya. Banyak dari mereka yang memilih keluar negeri. Hidup damai di sana. Mereka beralasan Indonesia sudah bobrok1. Bahkan fenomena ini juga ada di perbatasan. Banyak warga perbatasan yang tidak dipedulikan oleh pemerintah. Jadinya mereka memilih mengakui negara lain sebagai negaranya, bukan Indonesia lagi. Walau bagaimanapun, kita sebagai warga negara ini, tidak sepantasnya lari dari masalah. Bagi generasi selanjutnya, tugasnya yaitu membuat keburukan negara ini semakin berkurang. Dan membuat rakyat hidup bahagia.

Untuk membangkitkan semangat kita, mari kita nyanyikan bersama-sama lagu di bawah ini.
Berjudul Manisnya Negeriku karya Pujiono, dari Cilacap

memang manis, manis gula-gula
begitu juga negeri kita tercinta
banyak suku, suku dan budaya
ada jawa sumatra sampai papua
semuanya ada di sini
hidup rukun, damai berseri-seri

ragam umat, umat agamanya
ada islam ada kristen hindu budha
semuanya ada di sini
bersatu di bhinneka tunggal ika

Indonesia negara kita tercinta
kita semua wajib menjaganya
jangan sampai kita terpecah belah
oleh pihak lainnya

pancasila dasar negara kita
dengan uud tahun 45-nya
jangan sampai kita diadu domba

oleh bangsa lainnya

Saturday 25 January 2014

Sebuah Catatan Kecil, 23 Januari 2014

Sebuah Catatan Kecil, 23 Januari 2014


“Aku melihat duniaku sekarang. Di masa remaja ini. Terkadang ada banyak hal yang menyenangkan. Tetapi dibalik itu semua, ternyata ada sesuatu yang hilang. Aku pun berpikir. Apa sih hal yang hilang itu ? Setelah aku memikirkannya, aku baru sadar. Ternyata sesuatu yang hilang itu adalah ...”






            Pagi ini, hari kamis, 23 Januari 2014. Aku memulai hari. Tidak seperti hari-hari biasa. Aku terbangun di kamarku yang asli, yaitu di rumahku yang ada di Ponorogo. Atau bisa dikatakan, aku sedang menjalani masa-masa liburan di tengah bulan Januari. Jarang keluar rumah. Hanya sering menonton televisi. Memang di rumah aku bisa menonton acara yang belum tentu aku tonton ketika di Solo. Lumayan menghibur memang. Dan bisa menjadi menambah sedikit pengetahuan. Meski begitu, tetap saja. Aku tidak merasa seperti dulu.

            Hari itu pula, aku menjalani rutinitas yang sama. Karena tidak ada kesibukan khusus, terkadang aku sering menulis. Aku biasa menargetkan untuk bisa menulis episode selanjutnya dari cerbungku yang berjudul The Adventure of Dream, menulis cerpen, atau menulis catatan-catatan lainnya. Hitung-hitung mumpung masih liburan, jadi bisa fokus menambah tulisan. Setelah selesai, aku bisa pergi ke rumah temanku untuk sejenak melepas kepenatan. Liburan di rumah ternyata tidak terlalu menyenangkan. Tidak banyak rumah temanku yang aku kunjungi. Mungkin kebanyakan dari mereka sudah tidak ada di rumah. Bisa jadi keluar kota, sedang sekolah, atau yang lainnya. Dan untuk hari itu pula, aku baru mendapatkan apa sebenarnya hal yang hilang itu.

            Hari telah sore. Hari itu, aku diajak untuk bermain sepakbola oleh teman akrabku. Sebut saja Bayu. Di hari sebelumnya yaitu hari rabu, aku sempat patah semangat gara-gara salah info. Info sms dari Bayu yang datang terlambat membuatku salah strategi. Seharusnya aku menunggu di dekat sungai, tetapi aku malah datang ke rumahnya. Dan hal itu membuat ayahnya Bayu marah-marah. Lalu aku dan Bayu mengurungkan niat untuk bermain sepakbola hari itu. Serasa masih patah semangat, tetapi Bayu mengajakku lagi. Waktunya sama. Yaitu jam setengah lima. Kali ini Bayu menyuruhku untuk menuju ke tempatnya biasa ia nongkrong, di warnet yang juga tempat rental playstation. Pada akhirnya, aku bisa yakin akan hal ini. Dan dengan semangat yang baru saja kembali, aku berangkat menuju destinasi.

            Sesampainya di sana, Bayu langsung mengomandoi aku agar segera berangkat menuju lapangan. Setelah sampai, ternyata belum banyak yang datang. Ternyata biasanya mulai main pukul lima sore. Aku pun segera turun dari motor dan melakukan pemanasan. Ini adalah hal yang aku tunggu-tunggu sejak kemarin. Ketika kemarin gagal untuk main sepakbola yang di samping itu aku ingin menantang sprint jarak dekat. Dan, inilah saatnya untuk membuktikan bahwa terakhir kali aku sprint, aku menjadi yang tercepat sekelas. Yaitu jarak 50 meter aku tempuh dalam waktu 6,9 detik. Lalu adu sprint-pun dimulai. Aku dan Bayu langsung berlari dengan insting masing-masing. Ketika itu, aku telah selangkah lebih cepat daripada Bayu. Keadaan itu masih berlanjut sampai ke tengah lapangan. Tetapi ada hal buruk yang menimpaku. Wah, aku terpeleset karena tidak menyadari keadaan lapangannya. Alhasil, aku pun tersalip jauh dari Bayu. Meski begitu, adu sprint tadi kami batalkan. Dan akan kami ulangi lain hari. Setelah itu, banyak orang yang telah datang. Saatnya memulai pertandingan.

            Bayu, yang hari itu memakai jersey Liverpool home, menjadi striker. Sementara aku yang memakai jersey Liverpool away, menjadi penjaga lini belakang. Kami dalam satu tim. Yaitu tim utara. Memang, aku tidak terlalu berbakat menjadi seorang striker, tetapi aku masih mempunyai keahlianku dulu. Tidak lain dan tidak bukan adalah kemampuan heading yang lumayan akurat. Mungkin ini terinspirasi oleh pemain back Liverpool favoritku yang bernama Samy Hyypia. Ia seorang back yang tinggi dan sering mencetak gol lewat tandukannya. Sesaat setelah kami semua telah berada di posisi masing-masing, pertandingan pun dimulai.

Hari itu seperti hari keberuntungan bagi tim utara. Tidak lama setelah kick-off, gol untuk tim utara. Aku yang menjaga pergerakan dari para penyerang tim selatan pun sering membuat kerepotan bagi mereka ketika ingin melewati hadanganku. Faktanya yaitu bola hanya bisa dioper ke samping daripada orang itu melewati aku. Hahaha, jangan sombong dululah. Lalu, Bayu pun juga mencetak gol. Wah, seperti Suarez saja. Striker andalan Liverpool saat ini. Gol demi gol terus dicetak oleh pemain tim utara. Bola juga jarang berada di wilayah pertahanan tim utara. Tetapi tetap ada gol hiburan untuk tim selatan yang telah berusaha. Yaitu hanya satu gol dan bertahan sampai pertandingan usai. sementara tim utara terus menambah pundi-pundi gol. Bayu juga mencetak gol keduanya kali ini. Kombinasi bertahan tim utara memang baik. Ketika ada penyerangan, langsung bisa dihalau sehingga kiper jarang mendapat ancaman. Alhasil skor akhir yaitu kemenangan 6-1 untuk tim utara. Sungguh pertandingan keren yang membangkitkan semangatku lagi.

Meski tadi aku katakan aku jarang bisa dilewati, tetapi dalam pertandingan tadi aku sempat sekali bisa dilewati. Mungkin itu karena kesalahanku yaitu tidak menjaga pergerakan bola dari kaki lawan. Aku hanya mengincar bolanya yang seharusnya aku menjaga pergerakan orang itu. Tetapi tak apalah yang penting merasakan kemenangan. Entah kapan terakhir bermain sepakbola seperti itu. Perasaan menyenangkan ini. Seperti hanya ada sewaktu masa SD. Ketika sepakbola menjadi olahraga sehari-hari. Ketika itu aku juga sering mencetak gol. Meski berposisi sebagai back. Tetap dengan heading-ku. Dan hari itu pula, hari kamis tanggal 23 Januari 2014, aku pun merasakan hal yang hilang tadi aku cari-cari. Kesenangan bermain secara outdoor. Tidak seperti zaman sekarang. Banyak yang sudah melupakan kesenangan bermain secara tim. Apalagi yang berada di luar ruangan. Bisa jadi karena pengaruh teknologi. Yang memungkinkan orang bisa bermain di rumah. Melupakan betapa senangnya bertemu teman baru. Dan juga pengalaman baru.

Sungguh hari itu aku merasakan hal yang telah hilang. Memang sekarang zaman telah berbeda. Tetapi untuk kesenangan yang satu ini, aku rasa takkan pernah habis meski masa selalu berganti.

“Hari ini, hari yang tiada duanya. Setelah masa pencarian tentang sesuatu yang hilang akhirnya bisa aku temukan. Andai saja kesenangan seperti ini ada di masa remaja ini. Entah itu bermain badminton, bola voli, futsal, dan permainan lain yang membutuhkan banyak orang. Aku harap kesenangan seperti ini juga bisa berlanjut meski usia semakin bertambah. Dan untuk yang terakhir kali, mari kita ucapkan kata-kata di bawah ini ...”

“Feel the excitement every moment”. Rasakan kegembiraan setiap saat >>>

^^^ Henri Firmansah note’s ^^^

23 Januari 2014

Sunday 19 January 2014

Tidak Selamanya Tersesat itu Berakhir Buruk


Tidak Selamanya Tersesat itu Berakhir Buruk



            Suatu hari, Taro berada di sebuah acara berkemah. Perjusami, perkemahan mulai hari jumat sampai minggu. Setelah melewati hari pertama dan besok adalah waktunya untuk membuktikan bahwa kelompoknya adalah yang terbaik. Ya benar, waktu penjelajahan adalah bagian yang paling disukai oleh Taro. Bersama dengan Asya, Lili, Ryota, dan Rosea di dalam kelompok 1, bernama Weinvor. Singkatan dari We are invincible survivor.

“Taro, bagaimana rencana untuk besok ?” Tanya Ryota
“Yang pasti, kita adalah kelompok 1 akan selalu jadi yang nomor 1. Hahaha” Kata Taro
“Hmm, ketua kita memang benar-benar ya” Kata Lili sambil memukul pundak Taro
“Iya memang. Walau bagaimanapun, ia juga memberi nama kelompok kita. Aku akui, ini nama yang keren dan cocok banget, hehehe” Tambah Asya
“okey, baiklah kawan-kawan. Kita akan melihat pak ketua kita segera beraksi. Kita lihat lagi bagaimana ia membuat kita semua terherankan dengan segala keajaibannya beserta keanehannya selama ini, hehehe maaf” Kata Rosea sambil mencibir ke arah Taro
“wah kalian ini, ada-ada saja. Tapi awas kau Rosea. Aku tak terlalu setuju satu hal yang kau bilang tadi. Keajaiban itu jangan disetarakan dengan keanehan. Enak saja” Seru Taro

Malam itu pula setelah semua kegiatan hari pertama selesai, Taro segera membuat rencana buat penjelajahan besok. Selain membawa barang-barang utama, kelompok Taro juga membawa persediaan makan untuk berjaga-jaga. Dan malam pun semakin dingin. Bintang-bintang tampak bersinar dengan jumlahnya yang sangat banyak. Menghiasi malam pertama berkemah. Diam-diam Taro keluar sebentar. Saat berjalan menuju ke tempat sampah untuk membuang permen karet, tiba-tiba terdengar suatu suara.

“Jessica, malam ini sungguh indah ya. Seindah dirimu”.
“Hmm, kau ini. Menyamakan aku dengan bintang-bintang itu. Aku lebih dari itu tau”.


Taro sempat lumayan terkejut mendengar hal itu. Lalu ia semakin lama mendekat ke arah suara itu. Dan ternyata sang aktor dan aktris pengisi suara malam hari itu adalah Jessica dan Derio. Mereka berdua dari kelompok 3 acara berkemah ini. Taro lalu merekam suara mereka berdua.
“Hihihi, ini akan jadi berita yang fenomenal. Ternyata dalam suatu acara pasti ada cinta di dalamnya”. Kata Taro dalam hati


***

Pagi harinya. Setelah bersiap-siap, semua kelompok segera berangkat dengan peta masing-masing. Kelompok Taro mendapatkan peta dengan arah menuju ke hutan pinus. Sementara ada kelompok yang menuju ke bantaran sungai dan ada juga yang menuju ke perkebunan. Lalu mereka telah sampai di hutan pinus. Melihat peta petunjuk itu, Taro sendiri merasa muak karena tidak terlalu jelas. Lili mencoba membacanya. Setelah menganalisis lagi, ternyata arah selanjutnya menuju 35 derajat ke kanan. Dan mereka semua ternyata salah arah.

“Teman-teman, kita berada di mana sekarang ? Kenapa bisa ada gua di sini ?” Tanya Rosea ketakutan
“Padahal di peta tidak ada guanya. Jangan-jangan peta ini tipuan atau kita yang salah arah ya ?” Tambah Asya
“Kita harus tetap tenang teman-teman. Kita harus tetap fokus dengan peta. Meskipun petanya tidak begitu jelas”. Jelas Lili
“Walau bagaimanapun kita telah tersesat dan tidak tahu jalan pulang. Gimana rencanamu sang pembawa keajaiban ? hehehe”. Tanya Ryota
“Semuanya tetap jaga ketenangan kalian. Di sini ada aku. Yang bertanggung jawab akan keselamatan kalian semuanya. Dan satu hal yang ingin aku katakan adalah itu adalah peta tipuan yang tidak jelas arahnya. Kita memang tersesat. Tetapi seperti kata-kata orang, aku akan menciptakan keajaiban lagi. Hahaha”. Seru Taro panjang lebar


Selanjutnya perjalanan kelompok Taro berlanjut. Dengan menyusuri gua, mereka menemukan hal-hal yang aneh. Pertama, guanya sangat gelap dan berair. Kedua, mereka tidak tahu apakah ada sesuatu yang menakutkan di dalamnya. Tetapi untungnya tadi malam Taro telah membawa beberapa senter. Perjalanan mereka berlanjut.

Tidak terasa siang telah menyapa. Memang tidak terlihat matahari di gua, tetapi jam telah menunjukkan pukul 12.00. Di sisi lain, kelompok 2 dan 3 juga sedang dalam perjalanan. Mereka juga istirahat lalu makan siang dahulu. Sementara kelompok Taro mencoba meneruskan perjalanan. Pada akhirnya seperti disambut oleh terangnya sinar matahari. Meski hanya sebatas lubang gua. Taro segera menuju ke sana. Sambil mengondisikan teman-temannya untuk segera makan siang.

“Pada akhirnya. Makanan telah tiba, aku telah kelaparan sejak tadi, hehehe”. Kata Ryota
“Bentar-bentar. Sabar dulu. Makanan sebentar lagi siap”. Sahut Rosea dan Asya
“Dan di sinilah kita. Bukankah ini pengalaman yang keren teman-teman. Makan di dalam kegelapan gua dan tidak tahu jika ada sesuatu yang mengintai kita. Tampaknya ada yang iri dengan makanan kita. Awas” Kata Taro sambil menakut-nakuti teman-temannya
“Ah kau ini Taro. Aku tahu siapa yang kau maksud. Pasti kau sendiri yang iri dengan makanan ini. Mengingat ketua kelompok harus makan terakhir. Benar begitu teman-teman!” Kata Lili

            Setelah mereka selesai makan, perjalanan pun dilanjutkan. Sementara kelompok lain ternyata telah menemukan harta terpendam yang dimaksudkan dalam peta. Mereka tinggal pulang menuju base camp kemah masing-masing. Ini akan menjadi perjalanan yang sulit bagi kelompok Taro. Tiba-tiba ada sesuatu yang muncul dari dalam gua. Seperti sekawanan hewan yang datang menyerang. Hewan apakah itu ? Ratusan kelelawar muncul secara mendadak. Membuat Taro dan teman-teman kaget seketika melihat ini. Dan tanpa sengaja, karena begitu kaget, Asya malah memeluk Taro karena ketakutan sekali. Di momen tak terduga ini, Taro hanya membiarkan dirinya dipeluk Asya.

“cie cie cie. Ada yang lagi modus di dalam gua ya”. Sahut Rosea
“Hmm, aku tahu sekarang. Diam-diam kalian berdua ternyata udah...” Celetuk Lili
“Ternyata ketua kita memang bisa memanfaatkan suasana seperti ini ya. Selamat untuk kalian berdua. Romantis sekali, hehehe” Tambah Ryota
“Aaaaa,,, TAROOO, Aaa aaapa apa yang, yang telah aku lakukan ?” Asya pun terbata-bata
“Tidak ada apa-apa Sya, hanya saja kau terlalu ketakutan melihat kelelawar tadi. Tetapi kau tahu teman-teman, jangan bilang ini pada siapa pun ya. Kita tahu Asya memang kagetan. Tetapi lebih dari itu. Aku sepertinya merasakan sesuatu yang buruk sedang datang menuju ke sini.” Kata Taro
“Memangnya ada apa TAROOO”. Kata Ryota yang hampir terkena batu besar yang lewat
“Sudah kubilangkan teman-teman. Akan ada sesuatu yang datang. Kelelawar tadi ternyata lebih dulu mengetahuinya. LARIII, KITA HARUS LARIIIII”. Teriak Taro sambil berlari

Mereka semua pun segera berlari menghindari batu-batu besar. Mungkin itu adalah batu runtuhan dari sisi lain gua. Tanpa sadar, mereka semua telah masuk lebih jauh ke gua itu dan benar-benar seperti terperangkap di dalamnya. Tetapi batu-batu itu terus mengejar mereka semua. Taro mencoba melompati batu itu dan gagal. Ia pun malah terpental terkena batu itu. Dan membuatnya terlempar ke dinding gua. Tanpa ia sadari, dinding gua runtuh. Taro pun masuk ke dalamnya. Melihat itu, semua teman Taro segera ke sana. Alhasil mereka semua bisa menghindari kejaran dari batu-batu tadi. Dan anehnya, Taro yang tadi terpental dan sekarang terjatuh langsung bisa berdiri lagi.

“Hei semuanya. Lihat apa yang aku temukan di bawah sini. Kalian harus turun untuk melihat ini”. Kata Taro sambil mengambil sesuatu
“Wahhh, Taro. Kau ini selalu. Selalu saja menciptakan keajaiban. Yuk kita turun teman-teman”. Kata Ryota
“Tetapi bagaimana caranya kita bisa turun? Aku jelas tidak mau turun seperti Taro tadi. Terlihat menyakitkan”. Kata Rosea
“Teman-teman. Coba kalian lihat dan perhatikan ini”. Kata Taro sambil mengeluarkan sesuatu dari tasnya
“Ini adalah tali pengait yang biasa digunakan oleh para pendaki tebing. Ini lumayan keren. Bisa ditembakkan dari mana saja dan langsung mengait ke tempat-tempat kuat”. Tambahnya

            Lalu Taro menembakkan tali itu ke atas dan langsung menancap ke dinding gua. Taro langsung bisa naik dengan menekan tombol di tangannya. Dengan itu, mereka semua bisa turun dengan aman. Semuanya terkejut. Banyak sekali batu permata di sini. Seperti emas, berlian, bahkan ada juga mutiara. Sementara temannya mengambili benda-benda itu, Taro mencoba melihat hal lain di situ. Ia menemukan sebuah patung emas. Di belakangnya tertulis huruf aneh. Setelah Taro amati lebih detail, itu adalah bahasa sanskerta. Taro pun mempunyai firasat aneh akan hal ini. Ia pun mengatakan kepada temannya agar tidak mengambil semua perhiasan yang berada di sini. Taro kembali melihat patung tadi. Ia coba membacanya. Setelah setengah tahun yang lalu ia pernah belajar bahasa sanskerta. Lalu Taro mencoba menerjemahkannya. Menjadi berarti.
“Harta ini milik sang raja dari .... yang menemukan boleh mengambil ... dan segera meninggalkan tempat ini ... tidak boleh memberitahukannya kepada siapa pun”.

            Seperti itulah yang diketahui Taro. Memang banyak tulisan yang tidak jelas artinya jadi tidak bisa ia terjemahkan dengan lengkap. Mendengar hal itu, semua teman Taro mengajak untuk pulang. Taro sendiri belum tahu kemana harus melangkah setelah ini. Tetapi Taro coba mencari-cari lagi petunjuk kalaupun ada. Dan ada sebuah petunjuk lagi. Yaitu kertas kuno. Meski begitu, tulisannya sangat buram dan tidak terbaca lagi. Di saat sangat deadlock ini, Taro coba mengumpulkan temannya.

“Teman-teman, bagaimana ini. Apakah kita akan terperangkap di sini terus ? ini jam berapa sekarang ?” Kata Taro
“Sekarang sudah jam 4 Taro. Aku yakin semua kelompok telah sampai di perkemahan lagi”. Jawab Ryota
“Baiklah lupakan itu. Kita harus segera keluar atau mati. Ini memang terdengar menakutkan. Tetapi kita harus mencobanya”. Kata Taro
“Kita harus gimana Taro, gimana caranya untuk keluar dari gua yang terlalu dalam ini ?” Tanya Asya
“Tidak tahukan kalian teman-teman. Aku tidak hanya membawa peralatan biasa seperti orang pada biasanya. Aku juga membawa ini”. Kata Taro sambil mengeluarkan sesuatu lagi
“Binggo, itu kan granat. Kau akan menghancurkan gua ini Taro. Apa kau yakin akan hal ini ?” Tanya Rosea
“Tenang saja. Aku akan coba naik dan menghancurkan atap gua jika saja bisa keluar dengan paksa. Kalian sebaiknya menghindar karena ini akan berbahaya”. Kata Taro
“Oke pak ketua. Keselamatan kami ada di tanganmu. Kami semua mendukungmu”. Kata teman-teman Taro serentak

            Dengan bermodalkan keberanian, Taro segera naik dengan tali pengait yang ditembakkan ke atap gua. Lalu Taro melemparkan granat yang sudah ia lepas kaitnya. Dan atap gua pun meledak dan membuat runtuhan. Perlu Taro lempar granat berkali-kali sampai akhirnya melihat sinar sore dari dalam gua. Taro pun berhasil membuat lubang gua dan ia tidak terkena ledakan sedikit pun. Lalu semua temannya segera naik kemudian menuju ke perkemahan. Sambil membawa beberapa permata dari gua tadi. Hari semakin gelap. Taro dan temannya semakin bergegas. Pada akhirnya pukul 18.04 kelompok Taro baru sampai.

“Lama sekali tim kalian. Pergi ke mana saja ? Hahaha”. Ejek Derio
“Awas kau Der. Aku punya surprise yang takkan pernah kau lupakan nanti ketika pengumuman siapa yang memenangkan penjelajahan ini. Lihat saja nanti”. Kata Taro
“Aku akan sangat sabar menunggu, Taro. Dan kelompok kamilah yang akan memenangkan penjelajahan ini. Hahaha”. Kata Derio

            Pukul 20.00 malam. Inilah saatnya penentuan siapa yang memenangkan penjelajahan. Sesuai peraturan, harta tidak boleh dibuka kecuali waktu pengumuman ini. Dari kelompok 3 dahulu. Ternyata hasilnya zonk. Hanya berisi kumpulan jerami dengan batu di dalamnya. Seperti tipuan berat yang memerdayai kelompok 3, hahaha. Dan waktunya kelompok 2 menyerahkan harta hasil temuannya. Dibukalah harta itu. Ternyata isinya adalah berbagai makanan enak dan juga ada benda-benda bagus seperti gelas antik, piring, bahkan ada baju sejumlah 5 dengan berbagai motif. Sepertinya kelompok 2 lah yang menang. Mengingat di antara ketiga harta dari tiap peta tadi, hanya satu peta yang menunjukkan harta berisi hadiah-hadiah tadi. Di momen itu, Taro sebagai ketua kelompok satu menuju ke arah panggung.

“Kepada semua panitia dan peserta. Saya dari kelompok satu akan membuka sendiri hasil temuan kami”. Seru Taro
“Tidak Taro, kau sudah kalah. Tidak akan ada yang bisa mengalahkan keberuntungan dari timku”. Kata Derio
“Semua yang ada di sini. Aku tadi memang salah arah. Melenceng dari peta. Tetapi langsung ke intinya saja. Kelompokku menemukan ini semua dari hasil penjelajahan kami. Perhatikan baik-baik. Ini adalah permata-permata yang keren. Jadi, bagaimana panitia ?” Kata Taro
“Sulit dipercaya. Pemenang dari penjelajahan ini adalah kelompok satu. Selamat ya”. Kata ketua panitia kepada Taro
“Lalu selanjutnya aku punya sesuatu untuk kalian semua dengarkan di malam yang indah ini. Aku punya sedikit surprise”. Kata Taro sambil menuju ke sound system

            Rekaman kemarin malam sewaktu Derio berduaan dengan Jessica pun diputar di depan semua yang ada di situ. Di dengar juga oleh Derio yang kebetulan ada di samping sound system. Alhasil semua yang berada di situ langsung tertawa terbahak-bahak mendengar rayuan gombal dari Derio kepada Jessica. Hal ini membuat wajah Derio dan Jessica mendadak memerah. Setelah rekaman selesai, saatnya penyerahan simbolis pemenang penjelajahan kepada Taro. Lalu, Taro segera kembali ke kelompoknya dan mengatakan jargon baru mereka.

“Kelompok Weinvor, Tidak selamanya tersesat itu berakhir buruk. Suatu saat keajaiban akan selalu datang dan bisa mengalahkan segala masalahmu. Yeah ...” Teriak Taro dan teman-temannya

TAMAT

Sekilas Tentang “The Adventure of Dream”

Sekilas Tentang “The Adventure of Dream”


            Selamat datang di blogku lagi. Sebelumnya terima kasih telah datang dan membaca sedikit curhatanku sehari-hari, hehehe. Baiklah, di sini aku akan menceritakan sekilas tentang “The Adventure of Dream”. Jika kalian semua melihat dengan seksama, pasti mengira itu adalah nama dari blogku. Tetapi untuk identitas yang sebenarnya, “The Adventure of Dream” adalah bukan hanya nama dari blog ini. Jika kalian juga mengamati profil facebook-ku, di sampulnya pasti ada tulisan nama blog ini. Dan untuk menjawab pertanyaan apakah sebenarnya “The Adventure of Dream” itu, simak baik-baik uraian sekilas di bawah ini. Bisa jadi sangat banyak atau sedikit. Walau bagaimanapun, check it out ...

            Mempunyai arti “Petualangan Mimpi”, jika ditranslasi ke bahasa Indonesia. Dan itu adalah judul dari sebuah cerita bersambung pertamaku. Yang ingin aku wujudkan dalam bentuk komik, lalu kalau bisa menjadi tayangan anime seperti halnya anime di Jepang, semoga saja. Memang aku adalah penggemar berat genre menggambar ala bangsa negeri sakura itu. Ide fantastis ini muncul sejak aku masih SMP, tetapi mulai aku tulis ketika SMK. Dulu hanya angan-angan belaka, tetapi sekarang telah menjadi skrip cerita. Dan semoga bisa berkembang menjadi komik lalu kartun untuk ditayangkan di televisi, amin. Sampai sekarang pengerjaan episodenya masih berlanjut. Aku akan membuat episode petualangan ini banyak. Setidaknya bisa bersaing dengan anime-anime yang telah populer. Seperti Naruto, Bleach, One Peace, Yu-gi-oh, Death Note dll. Memang aku mengakui, bekerja sendiri untuk hal ini sangatlah sulit. Aku hanya bisa menulis saja. Belum bisa menggambar layaknya pembuat komik. Tetapi setidaknya inilah hal terbaik yang aku lakukan. Tulis dahulu, itu masalah nanti. Dan itulah sekilas apakah “The Adventure of Dream” itu. Dan untuk pembahasan selanjutnya adalah bagaimanakah sedikit kilasan cerita dari “The Adventure of Dream”. Seperti apakah serunya petualangan yang ada di dalamnya ? Dan seberapa jauhkah imajinasi dari si penulis ketika membuat seri cerita bersambung ini ? Hehehe, sekali lagi, stay only in this blog, and don’t change your channel ...

            “The Adventure of Dream”, jika kalian telah membaca beberapa cerpenku, pasti ada satu hal yang mirip tiap cerpen-cerpen itu. Yuppp, aku tidak tahu apa kalian semua mempunyai jawaban akan pertanyaanku tadi. Satu hal yang sama itu adalah pasti ada unsur mimpi dan juga keterkaitan dengan visi dari tokoh utama atau tokoh pembantu. Karena jika ada keterkaitannya pasti lebih seru dan menarik. Lalu untuk karya yang satu ini, aku lebih menekankan tentang berpetualang di alam mimpi lalu apa yang diimpikan itu bisa terjadi. Satu bocoran dari episode pertama “The Adventure of Dream” ini adalah “Hidup Berawal dari Mimpi”. Judul ini sangat cocok dengan cerbung yang aku buat ini. Di episode pertama, tokoh utamanya bernama Rezz. Bukan Taro yaaa,, para penonton yang terhormat apalagi yang membaca, aku beritahu satu hal. Tokoh Taro yang lumayan fenomenal, hehehe, itu hanya ada di cerpen saja. Di cerbung ini, tokoh utama sudah berbeda lagi.

Lanjut, episode pertama menceritakan tentang Rezz yang bermimpi. Di dalam mimpinya Rezz melihat alam yang berbeda. Di situ juga Rezz mendapatkan satu kekuatan pertamanya juga. Yaitu kekuatan cakar. Dari kedua tangannya bisa berubah menjadi cakar dan mampu merobohkan lawan pertamanya kala itu. Kekuatan ini juga memengaruhi gerakan dari Rezz. Ia bisa bergerak secepat macan dan mempunyai gerak refleks yang keren. Meski telah mendapatkan kekuatan, Rezz masih terperangkap dalam mimpi sebelum ia berhadapan dengan seorang yang mirip dengannya bernama Shadow.

Beberapa episode awal menceritakan tentang Rezz yang masih berada di dalam mimpinya. Setelah bertemu Shadow, Rezz mengetahui cara untuk pulang ke alam yang sesungguhnya, atau yang dimaksud di sini adalah kembali ke dirinya yang asli. Bukan di mimpi lagi. Setelah itu, Rezz bertemu dengan orang asing yang memberitahunya akan mimpinya dan yang akan terjadi di dunia kala itu. Sekali lagi, Rezz bisa mengetahui takdirnya dan dunia melalui mimpi. Itu adalah sekilas dari beberapa episode pertama.

Selanjutnya untuk penjabaran mengenai seperti apakah kekuatan itu, akan dijawab di sini. Setiap orang di dunia, entah dunia mana pun karena banyaknya dimensi yang akan diungkap, normalnya bisa memiliki dua macam kekuatan/kemampuan spesial. Ada beberapa orang yang berbeda dari orang-orang di atas. Yaitu mereka hanya mempunyai satu kekuatan. Ini bisa jadi orang itu sudah merasa cukup atau bisa saja karena orang itu memiliki dimensi. Di mana auranya telah penuh oleh sumber energi dari dimensinya masing-masing. Selain kedua jenis pengguna kekuatan di atas, ada satu jenis pengguna kekuatan lagi yang sangat langka di dalam cerbung ini. Yaitu pemilik aura tak terbatas. Artinya ia bisa memiliki kekuatan sebanyak yang ia sukai. Lalu orang tipe ini juga mempunyai daya tahan yang lumayan tinggi. Untuk mendapatkan kekuatan itu bisa dengan mengalahkan pemilik kekuatan itu sampai menghilang dan aura kekuatannya bisa masuk ke siapa pun yang mengalahkannya. Bisa juga dengan cara lain. Cara lain ini akan ada di dalam episode cerbung ini. Andai saja bisa terbit, hahaha.

Untuk petualangan tahap pertama, yaitu berada di seluruh daerah di bumi. Di sini, bisa jadi petualangan yang paling lama karena banyak sekali hal yang menghadang sebelum memasuki tahap kedua. Dan ada bocoran lagi. Di akhir tahap pertama ini, ada tiga musuh yaitu penjaga gerbang menuju ke langit tingkat dua. Tiga musuh itu adalah musuh terkuat di tahap pertama cerita “The Adventure of Dream” ini. Setelah berhasil melewati hadangan dari penjaga gerbang, sang tokoh utama yaitu Rezz dan kawan-kawan berangkat menuju ke langit kedua, ketiga, dan seterusnya sampai langit keenam. Di sini, Rezz dan beberapa temannya mendapatkan peningkatan kekuatan. Dan di salah satu tingkatan langit ini akan muncul musuh terbesar dan bakal menjadi musuh terkuat selama perjalanan petualangan ini. Sebelum melangkah ke langit ketujuh tempat musuh terkuat itu berada, Rezz dan kawan-kawan harus melawan musuh mengerikan di arena yang mengerikan pula. Yaitu pertarungan di Dark Hole atau lubang hitam. Gravitasi lubang hitam yang bisa menarik cahaya masuk ke dalamnya. Ini sungguh sebuah arena yang mengerikan. Ditambah musuhnya yang tidak terpengaruh oleh gravitasi lubang hitam membuat pertarungan di sini terasa sulit. Sebagai tokoh utama, apalagi Rezz adalah pemilik aura tak terbatas, tentu tidak ada kata menyerah sebelum pertarungan berakhir.

Dan pada akhirnya setelah berhasil melewati tantangan super gila ini, Rezz dan kawan-kawan bertemu dengan musuh yang tadi sempat terlihat di salah satu tingkatan langit. Musuh yang paling menakutkan. Tiada tandingannya karena kehebatannya tak terbayangkan sebelumnya oleh Rezz dan kawan-kawan. Satu bocoran lagi yaitu musuh ini memiliki aura tak terbatas sama seperti Rezz. Dan ia juga bisa menghidupkan musuh terdahulu Rezz dan kawan-kawan lalu dirasuki jiwa kegelapan. Singkatnya Rezz dan kawan-kawan harus melawan musuh-musuhnya yang lalu. Di momen yang genting ini, ada beberapa musuhnya terdahulu juga tetapi belum mati. Jadi jika dulu musuh, sekarang membantu Rezz untuk menyelamatkan alam semesta dan kehidupan di dalamnya. Pertarungan terakhir ini akan sangat keren. Semua teman Rezz telah mendapatkan peningkatan kekuatannya telah maksimal. Apalagi Rezz. Ia memiliki satu kekuatan yang bisa mengubah segalanya di pertarungan ini. Wah, terdengar semakin seru. Tetapi bagaimana konklusinya ? Yang jelas, aku sendiri masih menulis petualangan tahap pertama yaitu di bumi. Penjelasan sekilas tadi hanyalah bagaimana jalan cerita dari “The Adventure of Dream” ini.

Memang sangat keren. Sebuah mahakarya dari salah satu anak bangsa. Bahwa kita tidak kalah dengan karya-karya dari negara lain. Sebagai warga negara yang baik, menghargai karya buatan bangsa sendiri tentu penting. Meski begitu, belum tentu juga masyarakat negara ini menghargai karya kita. Yang kita pikir keren, tetapi mereka belum tentu memandang ini. Aku juga melihat. Beberapa anime Jepang, meskipun episodenya sedikit dan tidak terlalu menarik, tetapi bisa dibuat serial komik bahkan ditayangkan di televisi. Seharusnya negara ini bisa dan mau menghargai karya keren buatan anak bangsa. Karena aku juga melihat banyak karya anak bangsa ini dan tidak terlalu dipandang oleh masyarakatnya sendiri. Sungguh ironi memang. Dan untuk yang terakhir, kita tidak boleh menyerah akan ironi semacam ini. Kita hanya perlu yakin bahwa pasti ada jalan untuk mewujudkan mimpi. Seperti di dalam cerita “The Adventure of Dream” ini. Bahwa suatu saat, orang pasti merindukan karya-karya keren.


SEKIAN
Dan terima kasih telah membaca uraian sekilas ini. Thank you ... J

Friday 10 January 2014

Faster than Wind

FASTER THAN WIND
Malam ini adalah malam senin, besok waktunya sekolah lagi. Malam ini pula, Taro, seorang anak SMA kelas 3 IPA C sedang tidur. Entah kenapa malam ini Taro sedang berada pada puncak kenyamanan tidurnya. Sebenarnya apa yang terjadi ?

“wah, aku berada dimana ini ? Tempat ini keren. Ingin sekali aku selalu ke sini.”
“hey kau, sedang apa kau di sini ? Awas ...” Kata seekor jamur
“wah, lucu banget, ada jamur bisa bicara. Maaf menginjakmu.”
“kau harus berhati-hati. Dasar bocah. Pergi kau dari sini.”

Taro pun menuju ke tempat lain. Di sana ramai sekali. Entah apa yang terjadi sepertinya ini adalah dunia imajinasi yang keren. Semua makhluk bisa bicara. Taro mencoba menanyakan sesuatu kepada seekor kupu-kupu yang sedang terbang.

“kupu-kupu, ada apa sebenarnya di sana ? kok ramai banget ya.”
“entahlah, sepertinya ada sesuatu yang menarik. Kamu coba saja ke sana.”

Ketika Taro sedang menuju ke tempat itu tiba-tiba ada sesuatu yang terjadi. Sebuah cahaya melintas dan membuyarkan semuanya. Jam telah menunjukkan pukul 6 pagi. Cahaya matahari telah terlihat cerah. Taro segera pergi ke sekolah bersama temannya bernama Rei dan Meicha.

“Mei, apa kamu sudah mengerjakan tugas penelitian bahan kimia kemarin ?” Tanya Rei
“belum selesai Rei, aku baru sampai ke eksperimen. Taro, kau tahu apa yang membuat reaksi semakin cepat ?” Tanya Meicha sambil berhenti berjalan
“hmm, bentar. Yang bisa mempercepat reaksi kimia. Wah sial, aku lupa. Ntar deh aku ingat-ingat lagi. Maaf lo ya Mei.” Jawab Taro sambil tersenyum malu
“yaudah, yang penting jangan sampai eksperimen ini dikacaukan oleh gank sialan itu. Oke teman-teman, kita harus bisa mengalahkan kesombongan dari mereka.” Kata Rei
“yey,, semangat” Taro dan Meicha serentak bersamaan

Sesampainya di kelas, mereka bertiga segera memberitahu Ferona dan Gerry tentang tugas eksperimen. Mereka berlima diam-diam membahas bagaimana caranya mempercepat reaksi bahan kimia. Tiba-tiba gank itu pun datang. Dengan tampilan yang mencolok. Mulai dari rantai di celana, baju hitam, celana berlubang pada bagian lutut, dan apalah itu. Taro dan teman-temannya pun belum menyadari kedatangan dari gank itu. Langsung saja salah seorang dari gank itu menarik bajunya Gerry dan mengambil kotak berisi cairan HCL. Lalu orang itu langsung membuangnya dan melepaskan Gerry.

“hey, apa yang telah kau lakukan ? kau telah mengacaukan eksperimen ini.” Kata Rei kecewa
“emangnya buat apa kalian berusaha. Toh nanti kamilah yang berhasil mengerjakan eksperimen itu. Kalian semua tidak ada apa-apanya. Hahaha.” Kata Yoshiro
“benar bos, kita hancurkan saja percobaan mereka. Biar kapok dan mengakui kehebatan bos kita ini. Sang ahli segalanya.” Kakeru menambahi
“bos, lihat itu. Ada seseorang yang sepertinya tidak menerima ini.” Kata Syuki sambil melirik ke arah Taro
“oh, kau ya. Tidak aku sangka. Ada seorang yang sepertinya berani menantangku.” Kata Yoshiro
“Yoshiro, kau telah membuat kekacauan selama kau berada di sini. Sebaiknya kamu pergi ke tempat lain atau kembali ke rumah bekas ledakan bom atom itu.” Taro marah
“sebaiknya kau tarik kata-katamu itu atau kau yang akan menanggung apa yang telah kau katakan itu anak payah. Atau begini saja. Jika kau adalah pemberani, maka kau harus menerima tantanganku.” Kata Yoshiro sambil menarik baju Taro
“tidak. Untuk kalian para pengganggu sekolah ini, aku takkan memaafkan kalian sebelum kalian pergi dari sekolah ini. Aku terima segala bentuk tantanganmu.” Kata Taro sambil melepaskan jeratan tangan Yoshiro dari bajunya
“beraninya kau, kalau begitu taruhannya adalah kau dan teman sekelompokmu harus meninggalkan sekolah. Jika kau menang, kau bisa melakukan hal yang sebaliknya kepada kami. Apakah kau cukup berani menerima tantangan ini, hai bocah biasa ?” Kata Yoshiro
“jangan Taro, jangan kau hiraukan dia. Jelas dia hanya ingin membuatmu menyesal seperti biasa. Apa kau lupa bahwa gank Yoshiro itu memang terkenal akan kelicikannya ?” Teriak Gerry
“baik, untuk kalian gank tidak tahu diri, aku takkan lari dari segala tantangan. Aku terima apa pun tantanganmu.” Taro pun yakin

Lalu Yoshiro berbisik kepada Taro mengenai tantangan itu. Taro sedikit kaget akan tantangan dari Yoshiro. Tetapi keputusan yang telah ia ambil memang telah bulat. Satu hal dari tantangan ini adalah tidak ada yang boleh melihat pertarungan. Setelah itu Taro mengatakan kepada temannya bahwa jangan khawatir. Gank Yoshiro pun segera pergi. Jam pertama akan segera dimulai. Semua anak telah duduk di tempat masing-masing. Singkat cerita, pelajaran hari ini telah usai. Taro dan temannya segera pulang untuk menyelesaikan proyek eksperimen kimia. Sebelum berpisah menuju rumah masing-masing Taro berpesan agar temannya ke rumahnya sekitar jam 8 malam. Lalu teman-teman Taro pun berpamitan pulang. Taro juga segera menuju rumah. Seusai makan malam, satu teman Taro telah datang.

“Tok, tok, tok. Permisi. Taro.”
“bentar bentar aku datang.” Jawab Taro sambil membuka pintu
“hai selamat malam Taro. Hmm, dimana yang lainnya ? apa aku datang pertama ?” Kata Ferona
“selamat malam juga Fero, aku juga gx tahu. Aku juga baru selesai makan. Masuk dulu, biar gx kedinginan” Kata Taro sambil menutup pintu
“tunggu TAROOO, jangan tutup pintu dulu.” Seru Rei, Meicha, dan Gerry dari kejauhan
“kalian bertiga, ayo cepat kesini. Sebelum keburu aku tutup pintunya. Hehehe” Kata Taro

Setelah semuanya berkumpul, mereka segera membahas tentang kelanjutan eksperimen tadi. Gerry dan Meicha mencoba mencampurkan HCL dan NaOH. Entah apa jadinya. Taro mencoba mengganti NaOH dengan model pencampuran lain. Sampai beberapa kali belum berhasil. Di saat itu pula Taro sedang terlihat memikirkan sesuatu. Gerry pikir itu adalah tentang tantangan dari Yoshiro tadi.

“hey Taro. Sebenarnya Yoshiro tadi bilang apa padamu ? coba ceritakan.” Kata Gerry
“maaf Gerry. Sesuai janji tadi aku takkan bilang pada siapa pun sebelum aku menang.” Taro langsung menjawab
“oke Taro. Santai aja. Yang penting ayo kita lanjutkan tugas ini dulu.” Tambah Gerry

Waktu pun semakin larut malam. Jam juga menunjukkan pukul setengah 10. Teman-teman Taro segera berpamitan. Setelah itu Taro segera mencari buku yang dirasa bisa membantu tugasnya kali ini. Tetapi belum ketemu juga. Akhirnya Taro pun tertidur. Entah apa yang terjadi tetapi Taro sepertinya mendapatkan sesuatu dari mimpinya malam ini. Malam ini Taro bermimpi ketika ia berada di tempat yang sama seperti mimpinya kemarin tetapi dengan suasana berbeda. Di sisi lain Yoshiro segera menuju ke tempat yang ia rasa cocok. Yoshiro pergi ke rumah misterius. Entah dimana itu, tetapi Yoshiro sepertinya telah merencanakan hal ini. Kembali lagi ke mimpinya Taro. Ketika berjalan-jalan di alam bawah sadarnya, Taro tiba-tiba melihat adanya sesuatu turun dari langit. Hal ini membuat Taro segera berlari. Sempat berhasil menghindar akhirnya terkena juga. Taro pun tetap berlari mencari perlindungan. Meski begitu, berbagai hantaman dari langit tetap mengenainya. Taro pun berlari dengan kencang menuju sebuah pintu. Ketika semakin mendekat cahaya semakin terang. Ternyata matahari telah bersinar cukup terang. Hari ini hari selasa. Taro tahu nanti sore waktunya untuk menerima tantangan dari Yoshiro. Saatnya Taro segera bersiap-siap dan berangkat sekolah. Sesampainya di sekolah, ada Rei dari kejauhan.

“hey Taro. Coba kesini sebentar. Aku punya kabar bagus.” Teriak Rei dari kejauhan
“ada apa Rei.” Jawab Taro
“ini, aku punya file dari internet yaitu cara mempercepat reaksi. Tetapi aku tidak tahu password untuk membukanya. Apa kau bisa membuka file ini ?” Kata Rei sambil membuka laptopnya
“bentar aku lihat. Aku tahu caranya meng-hack password file ini. Bentar.” Kata Taro sambil mengambil flasdisk

Tanpa sengaja Taro menjatuhkan sebuah catatannya. Diam-diam Rei mengambilnya dan langsung menyimpannya. Setelah selesai dibuka, Taro dan Rei langsung tersenyum sebentar. Lalu melompat gembira kegirangan. Jawaban akan tugasnya telah tercantum lengkap pada file ini. Lalu Taro dan Rei segera mengabari teman yang lainnya tentang hal ini. Tidak terasa jam pertama telah berbunyi. Waktunya pelajaran telah dimulai. Seusai pelajaran, teman-teman Taro segera melanjutkan pengerjaan tugas. Taro pun meminta izin untuk pergi sebentar. Rei pun memersilahkan Taro untuk pergi meski teman yang lain menanyakan kemana Taro mau pergi. Taro segera menuju ke tempat yang telah di katakan oleh Yoshiro kemarin. Yaitu di lapangan sepakbola. Ternyata Yoshiro telah berada di sana.

“hey pecundang. Aku ternyata salah menilaimu. Kau cukup berani juga menantangku. Hahaha” Kata Yoshiro dengan nada mengejek
“Yoshiro, aku akan menamparmu bahkan menendangmu keluar dari sini jika aku menang. Camkan ini baik-baik.” Kata Taro
“oke oke. Taruhan telah kita sepakati. Pertarungannya yaitu simple aja. Siapa yang duluan memutari lapangan ini sebanyak lima kali dia yang menang. Gimana ?” Kata Yoshiro
“sebaiknya segera kita mulai, agar kau berhenti berkata-kata sombong lagi. Dasar orang perantauan.” Kata Taro

Pertandingan penentuan akan segera dimulai. Di sisi lain, Rei menunjukkan kepada temannya tentang catatan Taro. Semua teman Taro segera bergegas menuju lapangan sepakbola untuk melihat pertandingan antara Taro melawan Yoshiro. Sementara itu diam-diam Takamori melihat Yoshiro dan Taro dari kejauhan. Seketika itu ia langsung memberitahu Kakeru dan Syuki akan hal ini. Balap lari pun dimulai. Dengan kekuatan yang baru saja ia dapatkan tadi malam, Yoshiro bisa berlari secepat angin. Ini sungguh diluar dugaan dari Taro. Dengan cepat Yoshiro hampir melewati satu putaran. Taro masih berlari seperti biasa. Teman-teman Taro hampir sampai di lapangan, begitu juga dengan gank Yoshiro. Dua putaran telah dilalui Yoshiro dengan kemampuannya ini. Entah kenapa seperti sihir ilmu hitam apa yang bisa mengubah kecepatan Yoshiro menjadi secepat ini. Tiga putaran telah dilalui Yoshiro. Sementara Taro baru satu putaran. Empat putaran. Yoshiro memang sangat cepat. Di suasana dramatis ini teman-teman Taro dan gank Yoshiro telah sampai di tribun lapangan.

“ayo Taro, jangan menyerah sekarang.” Teriak Rei
“iya Taro. Masih ada empat putaran lagi. Dan ini bukan akhir dari segalanya. Aku yakin kau akan menang.” Kata Meicha
“benar Taro. Sebaiknya terus fokus agar kau bisa mengalahkan Yoshiro si sialan itu dan menamparnya dari sekolah ini.” Kata Gerry
“dan demi masa depan, kau pasti bisa. Bisa membuat keajaiban seperti kau yang kami kenal. Ayo Taro, ciptakan keajaibanmu sendiri.” Teriak Ferona

Mendengar kata-kata dari temannya, hati Taro semakin yakin. Yakin untuk bisa membuat keajaiban. Satu hal yang Taro ingat di momen itu adalah ketika di mimpinya yang kemarin. Dan langkah Taro tiba-tiba berubah. Tidak bisa disangka. Muncullah keajaiban demi kemenangan kebaikan. Gerakan Taro menjadi secepat kilat. Dan sepertinya kecepatannya  seperti secepat cahaya. Sampai-sampai semua yang melihat tidak bisa mengetahui dimana Taro berada. Bahkan Yoshiro pun terkejut akan hal ini. Alhasil dengan kecepatan yang super ini Taro berhasil melewati empat putaran dengan beberapa detik saja. Ini membuat Yoshiro yang sebetulnya tinggal satu putaran lagi, harus bertekuk lutut kalah dari keajaiban yang berhasil dibuat Taro. Semua teman Taro bersorak. Taro berhasil mengalahkan Yoshiro.

“Taro, aku harus mengatakan hal ini padamu. Aku tidak tahu dari mana, tetapi itu tadi memang luar biasa. Aku harus mengakui bahwa kekuatan licik tetap tidak bisa melawan keajaiban. Sesuai janji, kami akan segera pulang ke kota tempat tinggal kami. Maafkan atas segala yang telah kami perbuat selama ini. Kami memang diliputi oleh rasa sombong, licik, dan serakah. Tetapi setelah melihat keajaibanmu tadi, aku sadar. Aku bisa belajar banyak dari pengalaman selama ini.” Kata Yoshiro panjang lebar
“oke Yoshiro. Baiklah, jika memang seperti itu. Kami berharap, kalian tidak akan melakukan hal yang sama setelah meninggalkan sekolah ini. Kau harus menjadi orang yang berbeda. Asalkan tidak sombong dan perilaku buruk lainnya. Semoga dosa kalian diampuni.” Kata Taro
“iya Taro. Terima kasih atas pelajaran hari ini. Aku akan selalu mengingatnya.” Kata Yoshiro

Setelah pertandingan selesai, Taro dan teman-temannya bersorak kegirangan. Setelah tugasnya selesai, kini hal yang mereka benci telah pergi. Dan semoga sekolah ini selalu dilimpahi oleh ketenangan dan ketenteraman.

“kekuatan licik pasti tidak akan bisa melawan keajaiban kebaikan. Yeah...” Teriak Taro dan teman-teman


TAMAT