Sunday 19 January 2014

Tidak Selamanya Tersesat itu Berakhir Buruk


Tidak Selamanya Tersesat itu Berakhir Buruk



            Suatu hari, Taro berada di sebuah acara berkemah. Perjusami, perkemahan mulai hari jumat sampai minggu. Setelah melewati hari pertama dan besok adalah waktunya untuk membuktikan bahwa kelompoknya adalah yang terbaik. Ya benar, waktu penjelajahan adalah bagian yang paling disukai oleh Taro. Bersama dengan Asya, Lili, Ryota, dan Rosea di dalam kelompok 1, bernama Weinvor. Singkatan dari We are invincible survivor.

“Taro, bagaimana rencana untuk besok ?” Tanya Ryota
“Yang pasti, kita adalah kelompok 1 akan selalu jadi yang nomor 1. Hahaha” Kata Taro
“Hmm, ketua kita memang benar-benar ya” Kata Lili sambil memukul pundak Taro
“Iya memang. Walau bagaimanapun, ia juga memberi nama kelompok kita. Aku akui, ini nama yang keren dan cocok banget, hehehe” Tambah Asya
“okey, baiklah kawan-kawan. Kita akan melihat pak ketua kita segera beraksi. Kita lihat lagi bagaimana ia membuat kita semua terherankan dengan segala keajaibannya beserta keanehannya selama ini, hehehe maaf” Kata Rosea sambil mencibir ke arah Taro
“wah kalian ini, ada-ada saja. Tapi awas kau Rosea. Aku tak terlalu setuju satu hal yang kau bilang tadi. Keajaiban itu jangan disetarakan dengan keanehan. Enak saja” Seru Taro

Malam itu pula setelah semua kegiatan hari pertama selesai, Taro segera membuat rencana buat penjelajahan besok. Selain membawa barang-barang utama, kelompok Taro juga membawa persediaan makan untuk berjaga-jaga. Dan malam pun semakin dingin. Bintang-bintang tampak bersinar dengan jumlahnya yang sangat banyak. Menghiasi malam pertama berkemah. Diam-diam Taro keluar sebentar. Saat berjalan menuju ke tempat sampah untuk membuang permen karet, tiba-tiba terdengar suatu suara.

“Jessica, malam ini sungguh indah ya. Seindah dirimu”.
“Hmm, kau ini. Menyamakan aku dengan bintang-bintang itu. Aku lebih dari itu tau”.


Taro sempat lumayan terkejut mendengar hal itu. Lalu ia semakin lama mendekat ke arah suara itu. Dan ternyata sang aktor dan aktris pengisi suara malam hari itu adalah Jessica dan Derio. Mereka berdua dari kelompok 3 acara berkemah ini. Taro lalu merekam suara mereka berdua.
“Hihihi, ini akan jadi berita yang fenomenal. Ternyata dalam suatu acara pasti ada cinta di dalamnya”. Kata Taro dalam hati


***

Pagi harinya. Setelah bersiap-siap, semua kelompok segera berangkat dengan peta masing-masing. Kelompok Taro mendapatkan peta dengan arah menuju ke hutan pinus. Sementara ada kelompok yang menuju ke bantaran sungai dan ada juga yang menuju ke perkebunan. Lalu mereka telah sampai di hutan pinus. Melihat peta petunjuk itu, Taro sendiri merasa muak karena tidak terlalu jelas. Lili mencoba membacanya. Setelah menganalisis lagi, ternyata arah selanjutnya menuju 35 derajat ke kanan. Dan mereka semua ternyata salah arah.

“Teman-teman, kita berada di mana sekarang ? Kenapa bisa ada gua di sini ?” Tanya Rosea ketakutan
“Padahal di peta tidak ada guanya. Jangan-jangan peta ini tipuan atau kita yang salah arah ya ?” Tambah Asya
“Kita harus tetap tenang teman-teman. Kita harus tetap fokus dengan peta. Meskipun petanya tidak begitu jelas”. Jelas Lili
“Walau bagaimanapun kita telah tersesat dan tidak tahu jalan pulang. Gimana rencanamu sang pembawa keajaiban ? hehehe”. Tanya Ryota
“Semuanya tetap jaga ketenangan kalian. Di sini ada aku. Yang bertanggung jawab akan keselamatan kalian semuanya. Dan satu hal yang ingin aku katakan adalah itu adalah peta tipuan yang tidak jelas arahnya. Kita memang tersesat. Tetapi seperti kata-kata orang, aku akan menciptakan keajaiban lagi. Hahaha”. Seru Taro panjang lebar


Selanjutnya perjalanan kelompok Taro berlanjut. Dengan menyusuri gua, mereka menemukan hal-hal yang aneh. Pertama, guanya sangat gelap dan berair. Kedua, mereka tidak tahu apakah ada sesuatu yang menakutkan di dalamnya. Tetapi untungnya tadi malam Taro telah membawa beberapa senter. Perjalanan mereka berlanjut.

Tidak terasa siang telah menyapa. Memang tidak terlihat matahari di gua, tetapi jam telah menunjukkan pukul 12.00. Di sisi lain, kelompok 2 dan 3 juga sedang dalam perjalanan. Mereka juga istirahat lalu makan siang dahulu. Sementara kelompok Taro mencoba meneruskan perjalanan. Pada akhirnya seperti disambut oleh terangnya sinar matahari. Meski hanya sebatas lubang gua. Taro segera menuju ke sana. Sambil mengondisikan teman-temannya untuk segera makan siang.

“Pada akhirnya. Makanan telah tiba, aku telah kelaparan sejak tadi, hehehe”. Kata Ryota
“Bentar-bentar. Sabar dulu. Makanan sebentar lagi siap”. Sahut Rosea dan Asya
“Dan di sinilah kita. Bukankah ini pengalaman yang keren teman-teman. Makan di dalam kegelapan gua dan tidak tahu jika ada sesuatu yang mengintai kita. Tampaknya ada yang iri dengan makanan kita. Awas” Kata Taro sambil menakut-nakuti teman-temannya
“Ah kau ini Taro. Aku tahu siapa yang kau maksud. Pasti kau sendiri yang iri dengan makanan ini. Mengingat ketua kelompok harus makan terakhir. Benar begitu teman-teman!” Kata Lili

            Setelah mereka selesai makan, perjalanan pun dilanjutkan. Sementara kelompok lain ternyata telah menemukan harta terpendam yang dimaksudkan dalam peta. Mereka tinggal pulang menuju base camp kemah masing-masing. Ini akan menjadi perjalanan yang sulit bagi kelompok Taro. Tiba-tiba ada sesuatu yang muncul dari dalam gua. Seperti sekawanan hewan yang datang menyerang. Hewan apakah itu ? Ratusan kelelawar muncul secara mendadak. Membuat Taro dan teman-teman kaget seketika melihat ini. Dan tanpa sengaja, karena begitu kaget, Asya malah memeluk Taro karena ketakutan sekali. Di momen tak terduga ini, Taro hanya membiarkan dirinya dipeluk Asya.

“cie cie cie. Ada yang lagi modus di dalam gua ya”. Sahut Rosea
“Hmm, aku tahu sekarang. Diam-diam kalian berdua ternyata udah...” Celetuk Lili
“Ternyata ketua kita memang bisa memanfaatkan suasana seperti ini ya. Selamat untuk kalian berdua. Romantis sekali, hehehe” Tambah Ryota
“Aaaaa,,, TAROOO, Aaa aaapa apa yang, yang telah aku lakukan ?” Asya pun terbata-bata
“Tidak ada apa-apa Sya, hanya saja kau terlalu ketakutan melihat kelelawar tadi. Tetapi kau tahu teman-teman, jangan bilang ini pada siapa pun ya. Kita tahu Asya memang kagetan. Tetapi lebih dari itu. Aku sepertinya merasakan sesuatu yang buruk sedang datang menuju ke sini.” Kata Taro
“Memangnya ada apa TAROOO”. Kata Ryota yang hampir terkena batu besar yang lewat
“Sudah kubilangkan teman-teman. Akan ada sesuatu yang datang. Kelelawar tadi ternyata lebih dulu mengetahuinya. LARIII, KITA HARUS LARIIIII”. Teriak Taro sambil berlari

Mereka semua pun segera berlari menghindari batu-batu besar. Mungkin itu adalah batu runtuhan dari sisi lain gua. Tanpa sadar, mereka semua telah masuk lebih jauh ke gua itu dan benar-benar seperti terperangkap di dalamnya. Tetapi batu-batu itu terus mengejar mereka semua. Taro mencoba melompati batu itu dan gagal. Ia pun malah terpental terkena batu itu. Dan membuatnya terlempar ke dinding gua. Tanpa ia sadari, dinding gua runtuh. Taro pun masuk ke dalamnya. Melihat itu, semua teman Taro segera ke sana. Alhasil mereka semua bisa menghindari kejaran dari batu-batu tadi. Dan anehnya, Taro yang tadi terpental dan sekarang terjatuh langsung bisa berdiri lagi.

“Hei semuanya. Lihat apa yang aku temukan di bawah sini. Kalian harus turun untuk melihat ini”. Kata Taro sambil mengambil sesuatu
“Wahhh, Taro. Kau ini selalu. Selalu saja menciptakan keajaiban. Yuk kita turun teman-teman”. Kata Ryota
“Tetapi bagaimana caranya kita bisa turun? Aku jelas tidak mau turun seperti Taro tadi. Terlihat menyakitkan”. Kata Rosea
“Teman-teman. Coba kalian lihat dan perhatikan ini”. Kata Taro sambil mengeluarkan sesuatu dari tasnya
“Ini adalah tali pengait yang biasa digunakan oleh para pendaki tebing. Ini lumayan keren. Bisa ditembakkan dari mana saja dan langsung mengait ke tempat-tempat kuat”. Tambahnya

            Lalu Taro menembakkan tali itu ke atas dan langsung menancap ke dinding gua. Taro langsung bisa naik dengan menekan tombol di tangannya. Dengan itu, mereka semua bisa turun dengan aman. Semuanya terkejut. Banyak sekali batu permata di sini. Seperti emas, berlian, bahkan ada juga mutiara. Sementara temannya mengambili benda-benda itu, Taro mencoba melihat hal lain di situ. Ia menemukan sebuah patung emas. Di belakangnya tertulis huruf aneh. Setelah Taro amati lebih detail, itu adalah bahasa sanskerta. Taro pun mempunyai firasat aneh akan hal ini. Ia pun mengatakan kepada temannya agar tidak mengambil semua perhiasan yang berada di sini. Taro kembali melihat patung tadi. Ia coba membacanya. Setelah setengah tahun yang lalu ia pernah belajar bahasa sanskerta. Lalu Taro mencoba menerjemahkannya. Menjadi berarti.
“Harta ini milik sang raja dari .... yang menemukan boleh mengambil ... dan segera meninggalkan tempat ini ... tidak boleh memberitahukannya kepada siapa pun”.

            Seperti itulah yang diketahui Taro. Memang banyak tulisan yang tidak jelas artinya jadi tidak bisa ia terjemahkan dengan lengkap. Mendengar hal itu, semua teman Taro mengajak untuk pulang. Taro sendiri belum tahu kemana harus melangkah setelah ini. Tetapi Taro coba mencari-cari lagi petunjuk kalaupun ada. Dan ada sebuah petunjuk lagi. Yaitu kertas kuno. Meski begitu, tulisannya sangat buram dan tidak terbaca lagi. Di saat sangat deadlock ini, Taro coba mengumpulkan temannya.

“Teman-teman, bagaimana ini. Apakah kita akan terperangkap di sini terus ? ini jam berapa sekarang ?” Kata Taro
“Sekarang sudah jam 4 Taro. Aku yakin semua kelompok telah sampai di perkemahan lagi”. Jawab Ryota
“Baiklah lupakan itu. Kita harus segera keluar atau mati. Ini memang terdengar menakutkan. Tetapi kita harus mencobanya”. Kata Taro
“Kita harus gimana Taro, gimana caranya untuk keluar dari gua yang terlalu dalam ini ?” Tanya Asya
“Tidak tahukan kalian teman-teman. Aku tidak hanya membawa peralatan biasa seperti orang pada biasanya. Aku juga membawa ini”. Kata Taro sambil mengeluarkan sesuatu lagi
“Binggo, itu kan granat. Kau akan menghancurkan gua ini Taro. Apa kau yakin akan hal ini ?” Tanya Rosea
“Tenang saja. Aku akan coba naik dan menghancurkan atap gua jika saja bisa keluar dengan paksa. Kalian sebaiknya menghindar karena ini akan berbahaya”. Kata Taro
“Oke pak ketua. Keselamatan kami ada di tanganmu. Kami semua mendukungmu”. Kata teman-teman Taro serentak

            Dengan bermodalkan keberanian, Taro segera naik dengan tali pengait yang ditembakkan ke atap gua. Lalu Taro melemparkan granat yang sudah ia lepas kaitnya. Dan atap gua pun meledak dan membuat runtuhan. Perlu Taro lempar granat berkali-kali sampai akhirnya melihat sinar sore dari dalam gua. Taro pun berhasil membuat lubang gua dan ia tidak terkena ledakan sedikit pun. Lalu semua temannya segera naik kemudian menuju ke perkemahan. Sambil membawa beberapa permata dari gua tadi. Hari semakin gelap. Taro dan temannya semakin bergegas. Pada akhirnya pukul 18.04 kelompok Taro baru sampai.

“Lama sekali tim kalian. Pergi ke mana saja ? Hahaha”. Ejek Derio
“Awas kau Der. Aku punya surprise yang takkan pernah kau lupakan nanti ketika pengumuman siapa yang memenangkan penjelajahan ini. Lihat saja nanti”. Kata Taro
“Aku akan sangat sabar menunggu, Taro. Dan kelompok kamilah yang akan memenangkan penjelajahan ini. Hahaha”. Kata Derio

            Pukul 20.00 malam. Inilah saatnya penentuan siapa yang memenangkan penjelajahan. Sesuai peraturan, harta tidak boleh dibuka kecuali waktu pengumuman ini. Dari kelompok 3 dahulu. Ternyata hasilnya zonk. Hanya berisi kumpulan jerami dengan batu di dalamnya. Seperti tipuan berat yang memerdayai kelompok 3, hahaha. Dan waktunya kelompok 2 menyerahkan harta hasil temuannya. Dibukalah harta itu. Ternyata isinya adalah berbagai makanan enak dan juga ada benda-benda bagus seperti gelas antik, piring, bahkan ada baju sejumlah 5 dengan berbagai motif. Sepertinya kelompok 2 lah yang menang. Mengingat di antara ketiga harta dari tiap peta tadi, hanya satu peta yang menunjukkan harta berisi hadiah-hadiah tadi. Di momen itu, Taro sebagai ketua kelompok satu menuju ke arah panggung.

“Kepada semua panitia dan peserta. Saya dari kelompok satu akan membuka sendiri hasil temuan kami”. Seru Taro
“Tidak Taro, kau sudah kalah. Tidak akan ada yang bisa mengalahkan keberuntungan dari timku”. Kata Derio
“Semua yang ada di sini. Aku tadi memang salah arah. Melenceng dari peta. Tetapi langsung ke intinya saja. Kelompokku menemukan ini semua dari hasil penjelajahan kami. Perhatikan baik-baik. Ini adalah permata-permata yang keren. Jadi, bagaimana panitia ?” Kata Taro
“Sulit dipercaya. Pemenang dari penjelajahan ini adalah kelompok satu. Selamat ya”. Kata ketua panitia kepada Taro
“Lalu selanjutnya aku punya sesuatu untuk kalian semua dengarkan di malam yang indah ini. Aku punya sedikit surprise”. Kata Taro sambil menuju ke sound system

            Rekaman kemarin malam sewaktu Derio berduaan dengan Jessica pun diputar di depan semua yang ada di situ. Di dengar juga oleh Derio yang kebetulan ada di samping sound system. Alhasil semua yang berada di situ langsung tertawa terbahak-bahak mendengar rayuan gombal dari Derio kepada Jessica. Hal ini membuat wajah Derio dan Jessica mendadak memerah. Setelah rekaman selesai, saatnya penyerahan simbolis pemenang penjelajahan kepada Taro. Lalu, Taro segera kembali ke kelompoknya dan mengatakan jargon baru mereka.

“Kelompok Weinvor, Tidak selamanya tersesat itu berakhir buruk. Suatu saat keajaiban akan selalu datang dan bisa mengalahkan segala masalahmu. Yeah ...” Teriak Taro dan teman-temannya

TAMAT

4 comments:

  1. lanjutkan bos hendri cerita taro nya...!!
    keren..:)

    ReplyDelete
  2. iya bang Redza ... malah persis kayak iklan Tv. Petualangannya krazzzaa ... :D

    ReplyDelete
  3. Haha.ya gpp bro..imajinasi tanpa batas..hehe

    ReplyDelete
  4. okebro. andaisaja cerbungku bisa ditayangkan di televisi. untuk membuktikan betapa luasnya imajinasiku ini ...
    hahahaha :D

    ReplyDelete