Friday, 10 January 2014

Faster than Wind

FASTER THAN WIND
Malam ini adalah malam senin, besok waktunya sekolah lagi. Malam ini pula, Taro, seorang anak SMA kelas 3 IPA C sedang tidur. Entah kenapa malam ini Taro sedang berada pada puncak kenyamanan tidurnya. Sebenarnya apa yang terjadi ?

“wah, aku berada dimana ini ? Tempat ini keren. Ingin sekali aku selalu ke sini.”
“hey kau, sedang apa kau di sini ? Awas ...” Kata seekor jamur
“wah, lucu banget, ada jamur bisa bicara. Maaf menginjakmu.”
“kau harus berhati-hati. Dasar bocah. Pergi kau dari sini.”

Taro pun menuju ke tempat lain. Di sana ramai sekali. Entah apa yang terjadi sepertinya ini adalah dunia imajinasi yang keren. Semua makhluk bisa bicara. Taro mencoba menanyakan sesuatu kepada seekor kupu-kupu yang sedang terbang.

“kupu-kupu, ada apa sebenarnya di sana ? kok ramai banget ya.”
“entahlah, sepertinya ada sesuatu yang menarik. Kamu coba saja ke sana.”

Ketika Taro sedang menuju ke tempat itu tiba-tiba ada sesuatu yang terjadi. Sebuah cahaya melintas dan membuyarkan semuanya. Jam telah menunjukkan pukul 6 pagi. Cahaya matahari telah terlihat cerah. Taro segera pergi ke sekolah bersama temannya bernama Rei dan Meicha.

“Mei, apa kamu sudah mengerjakan tugas penelitian bahan kimia kemarin ?” Tanya Rei
“belum selesai Rei, aku baru sampai ke eksperimen. Taro, kau tahu apa yang membuat reaksi semakin cepat ?” Tanya Meicha sambil berhenti berjalan
“hmm, bentar. Yang bisa mempercepat reaksi kimia. Wah sial, aku lupa. Ntar deh aku ingat-ingat lagi. Maaf lo ya Mei.” Jawab Taro sambil tersenyum malu
“yaudah, yang penting jangan sampai eksperimen ini dikacaukan oleh gank sialan itu. Oke teman-teman, kita harus bisa mengalahkan kesombongan dari mereka.” Kata Rei
“yey,, semangat” Taro dan Meicha serentak bersamaan

Sesampainya di kelas, mereka bertiga segera memberitahu Ferona dan Gerry tentang tugas eksperimen. Mereka berlima diam-diam membahas bagaimana caranya mempercepat reaksi bahan kimia. Tiba-tiba gank itu pun datang. Dengan tampilan yang mencolok. Mulai dari rantai di celana, baju hitam, celana berlubang pada bagian lutut, dan apalah itu. Taro dan teman-temannya pun belum menyadari kedatangan dari gank itu. Langsung saja salah seorang dari gank itu menarik bajunya Gerry dan mengambil kotak berisi cairan HCL. Lalu orang itu langsung membuangnya dan melepaskan Gerry.

“hey, apa yang telah kau lakukan ? kau telah mengacaukan eksperimen ini.” Kata Rei kecewa
“emangnya buat apa kalian berusaha. Toh nanti kamilah yang berhasil mengerjakan eksperimen itu. Kalian semua tidak ada apa-apanya. Hahaha.” Kata Yoshiro
“benar bos, kita hancurkan saja percobaan mereka. Biar kapok dan mengakui kehebatan bos kita ini. Sang ahli segalanya.” Kakeru menambahi
“bos, lihat itu. Ada seseorang yang sepertinya tidak menerima ini.” Kata Syuki sambil melirik ke arah Taro
“oh, kau ya. Tidak aku sangka. Ada seorang yang sepertinya berani menantangku.” Kata Yoshiro
“Yoshiro, kau telah membuat kekacauan selama kau berada di sini. Sebaiknya kamu pergi ke tempat lain atau kembali ke rumah bekas ledakan bom atom itu.” Taro marah
“sebaiknya kau tarik kata-katamu itu atau kau yang akan menanggung apa yang telah kau katakan itu anak payah. Atau begini saja. Jika kau adalah pemberani, maka kau harus menerima tantanganku.” Kata Yoshiro sambil menarik baju Taro
“tidak. Untuk kalian para pengganggu sekolah ini, aku takkan memaafkan kalian sebelum kalian pergi dari sekolah ini. Aku terima segala bentuk tantanganmu.” Kata Taro sambil melepaskan jeratan tangan Yoshiro dari bajunya
“beraninya kau, kalau begitu taruhannya adalah kau dan teman sekelompokmu harus meninggalkan sekolah. Jika kau menang, kau bisa melakukan hal yang sebaliknya kepada kami. Apakah kau cukup berani menerima tantangan ini, hai bocah biasa ?” Kata Yoshiro
“jangan Taro, jangan kau hiraukan dia. Jelas dia hanya ingin membuatmu menyesal seperti biasa. Apa kau lupa bahwa gank Yoshiro itu memang terkenal akan kelicikannya ?” Teriak Gerry
“baik, untuk kalian gank tidak tahu diri, aku takkan lari dari segala tantangan. Aku terima apa pun tantanganmu.” Taro pun yakin

Lalu Yoshiro berbisik kepada Taro mengenai tantangan itu. Taro sedikit kaget akan tantangan dari Yoshiro. Tetapi keputusan yang telah ia ambil memang telah bulat. Satu hal dari tantangan ini adalah tidak ada yang boleh melihat pertarungan. Setelah itu Taro mengatakan kepada temannya bahwa jangan khawatir. Gank Yoshiro pun segera pergi. Jam pertama akan segera dimulai. Semua anak telah duduk di tempat masing-masing. Singkat cerita, pelajaran hari ini telah usai. Taro dan temannya segera pulang untuk menyelesaikan proyek eksperimen kimia. Sebelum berpisah menuju rumah masing-masing Taro berpesan agar temannya ke rumahnya sekitar jam 8 malam. Lalu teman-teman Taro pun berpamitan pulang. Taro juga segera menuju rumah. Seusai makan malam, satu teman Taro telah datang.

“Tok, tok, tok. Permisi. Taro.”
“bentar bentar aku datang.” Jawab Taro sambil membuka pintu
“hai selamat malam Taro. Hmm, dimana yang lainnya ? apa aku datang pertama ?” Kata Ferona
“selamat malam juga Fero, aku juga gx tahu. Aku juga baru selesai makan. Masuk dulu, biar gx kedinginan” Kata Taro sambil menutup pintu
“tunggu TAROOO, jangan tutup pintu dulu.” Seru Rei, Meicha, dan Gerry dari kejauhan
“kalian bertiga, ayo cepat kesini. Sebelum keburu aku tutup pintunya. Hehehe” Kata Taro

Setelah semuanya berkumpul, mereka segera membahas tentang kelanjutan eksperimen tadi. Gerry dan Meicha mencoba mencampurkan HCL dan NaOH. Entah apa jadinya. Taro mencoba mengganti NaOH dengan model pencampuran lain. Sampai beberapa kali belum berhasil. Di saat itu pula Taro sedang terlihat memikirkan sesuatu. Gerry pikir itu adalah tentang tantangan dari Yoshiro tadi.

“hey Taro. Sebenarnya Yoshiro tadi bilang apa padamu ? coba ceritakan.” Kata Gerry
“maaf Gerry. Sesuai janji tadi aku takkan bilang pada siapa pun sebelum aku menang.” Taro langsung menjawab
“oke Taro. Santai aja. Yang penting ayo kita lanjutkan tugas ini dulu.” Tambah Gerry

Waktu pun semakin larut malam. Jam juga menunjukkan pukul setengah 10. Teman-teman Taro segera berpamitan. Setelah itu Taro segera mencari buku yang dirasa bisa membantu tugasnya kali ini. Tetapi belum ketemu juga. Akhirnya Taro pun tertidur. Entah apa yang terjadi tetapi Taro sepertinya mendapatkan sesuatu dari mimpinya malam ini. Malam ini Taro bermimpi ketika ia berada di tempat yang sama seperti mimpinya kemarin tetapi dengan suasana berbeda. Di sisi lain Yoshiro segera menuju ke tempat yang ia rasa cocok. Yoshiro pergi ke rumah misterius. Entah dimana itu, tetapi Yoshiro sepertinya telah merencanakan hal ini. Kembali lagi ke mimpinya Taro. Ketika berjalan-jalan di alam bawah sadarnya, Taro tiba-tiba melihat adanya sesuatu turun dari langit. Hal ini membuat Taro segera berlari. Sempat berhasil menghindar akhirnya terkena juga. Taro pun tetap berlari mencari perlindungan. Meski begitu, berbagai hantaman dari langit tetap mengenainya. Taro pun berlari dengan kencang menuju sebuah pintu. Ketika semakin mendekat cahaya semakin terang. Ternyata matahari telah bersinar cukup terang. Hari ini hari selasa. Taro tahu nanti sore waktunya untuk menerima tantangan dari Yoshiro. Saatnya Taro segera bersiap-siap dan berangkat sekolah. Sesampainya di sekolah, ada Rei dari kejauhan.

“hey Taro. Coba kesini sebentar. Aku punya kabar bagus.” Teriak Rei dari kejauhan
“ada apa Rei.” Jawab Taro
“ini, aku punya file dari internet yaitu cara mempercepat reaksi. Tetapi aku tidak tahu password untuk membukanya. Apa kau bisa membuka file ini ?” Kata Rei sambil membuka laptopnya
“bentar aku lihat. Aku tahu caranya meng-hack password file ini. Bentar.” Kata Taro sambil mengambil flasdisk

Tanpa sengaja Taro menjatuhkan sebuah catatannya. Diam-diam Rei mengambilnya dan langsung menyimpannya. Setelah selesai dibuka, Taro dan Rei langsung tersenyum sebentar. Lalu melompat gembira kegirangan. Jawaban akan tugasnya telah tercantum lengkap pada file ini. Lalu Taro dan Rei segera mengabari teman yang lainnya tentang hal ini. Tidak terasa jam pertama telah berbunyi. Waktunya pelajaran telah dimulai. Seusai pelajaran, teman-teman Taro segera melanjutkan pengerjaan tugas. Taro pun meminta izin untuk pergi sebentar. Rei pun memersilahkan Taro untuk pergi meski teman yang lain menanyakan kemana Taro mau pergi. Taro segera menuju ke tempat yang telah di katakan oleh Yoshiro kemarin. Yaitu di lapangan sepakbola. Ternyata Yoshiro telah berada di sana.

“hey pecundang. Aku ternyata salah menilaimu. Kau cukup berani juga menantangku. Hahaha” Kata Yoshiro dengan nada mengejek
“Yoshiro, aku akan menamparmu bahkan menendangmu keluar dari sini jika aku menang. Camkan ini baik-baik.” Kata Taro
“oke oke. Taruhan telah kita sepakati. Pertarungannya yaitu simple aja. Siapa yang duluan memutari lapangan ini sebanyak lima kali dia yang menang. Gimana ?” Kata Yoshiro
“sebaiknya segera kita mulai, agar kau berhenti berkata-kata sombong lagi. Dasar orang perantauan.” Kata Taro

Pertandingan penentuan akan segera dimulai. Di sisi lain, Rei menunjukkan kepada temannya tentang catatan Taro. Semua teman Taro segera bergegas menuju lapangan sepakbola untuk melihat pertandingan antara Taro melawan Yoshiro. Sementara itu diam-diam Takamori melihat Yoshiro dan Taro dari kejauhan. Seketika itu ia langsung memberitahu Kakeru dan Syuki akan hal ini. Balap lari pun dimulai. Dengan kekuatan yang baru saja ia dapatkan tadi malam, Yoshiro bisa berlari secepat angin. Ini sungguh diluar dugaan dari Taro. Dengan cepat Yoshiro hampir melewati satu putaran. Taro masih berlari seperti biasa. Teman-teman Taro hampir sampai di lapangan, begitu juga dengan gank Yoshiro. Dua putaran telah dilalui Yoshiro dengan kemampuannya ini. Entah kenapa seperti sihir ilmu hitam apa yang bisa mengubah kecepatan Yoshiro menjadi secepat ini. Tiga putaran telah dilalui Yoshiro. Sementara Taro baru satu putaran. Empat putaran. Yoshiro memang sangat cepat. Di suasana dramatis ini teman-teman Taro dan gank Yoshiro telah sampai di tribun lapangan.

“ayo Taro, jangan menyerah sekarang.” Teriak Rei
“iya Taro. Masih ada empat putaran lagi. Dan ini bukan akhir dari segalanya. Aku yakin kau akan menang.” Kata Meicha
“benar Taro. Sebaiknya terus fokus agar kau bisa mengalahkan Yoshiro si sialan itu dan menamparnya dari sekolah ini.” Kata Gerry
“dan demi masa depan, kau pasti bisa. Bisa membuat keajaiban seperti kau yang kami kenal. Ayo Taro, ciptakan keajaibanmu sendiri.” Teriak Ferona

Mendengar kata-kata dari temannya, hati Taro semakin yakin. Yakin untuk bisa membuat keajaiban. Satu hal yang Taro ingat di momen itu adalah ketika di mimpinya yang kemarin. Dan langkah Taro tiba-tiba berubah. Tidak bisa disangka. Muncullah keajaiban demi kemenangan kebaikan. Gerakan Taro menjadi secepat kilat. Dan sepertinya kecepatannya  seperti secepat cahaya. Sampai-sampai semua yang melihat tidak bisa mengetahui dimana Taro berada. Bahkan Yoshiro pun terkejut akan hal ini. Alhasil dengan kecepatan yang super ini Taro berhasil melewati empat putaran dengan beberapa detik saja. Ini membuat Yoshiro yang sebetulnya tinggal satu putaran lagi, harus bertekuk lutut kalah dari keajaiban yang berhasil dibuat Taro. Semua teman Taro bersorak. Taro berhasil mengalahkan Yoshiro.

“Taro, aku harus mengatakan hal ini padamu. Aku tidak tahu dari mana, tetapi itu tadi memang luar biasa. Aku harus mengakui bahwa kekuatan licik tetap tidak bisa melawan keajaiban. Sesuai janji, kami akan segera pulang ke kota tempat tinggal kami. Maafkan atas segala yang telah kami perbuat selama ini. Kami memang diliputi oleh rasa sombong, licik, dan serakah. Tetapi setelah melihat keajaibanmu tadi, aku sadar. Aku bisa belajar banyak dari pengalaman selama ini.” Kata Yoshiro panjang lebar
“oke Yoshiro. Baiklah, jika memang seperti itu. Kami berharap, kalian tidak akan melakukan hal yang sama setelah meninggalkan sekolah ini. Kau harus menjadi orang yang berbeda. Asalkan tidak sombong dan perilaku buruk lainnya. Semoga dosa kalian diampuni.” Kata Taro
“iya Taro. Terima kasih atas pelajaran hari ini. Aku akan selalu mengingatnya.” Kata Yoshiro

Setelah pertandingan selesai, Taro dan teman-temannya bersorak kegirangan. Setelah tugasnya selesai, kini hal yang mereka benci telah pergi. Dan semoga sekolah ini selalu dilimpahi oleh ketenangan dan ketenteraman.

“kekuatan licik pasti tidak akan bisa melawan keajaiban kebaikan. Yeah...” Teriak Taro dan teman-teman


TAMAT

0 comments:

Post a Comment