FASTER THAN WIND
Malam
ini adalah malam senin, besok waktunya sekolah lagi. Malam ini pula, Taro,
seorang anak SMA kelas 3 IPA C sedang tidur. Entah kenapa malam ini Taro sedang
berada pada puncak kenyamanan tidurnya. Sebenarnya apa yang terjadi ?
“wah, aku berada dimana
ini ? Tempat ini keren. Ingin sekali aku selalu ke sini.”
“hey kau, sedang apa
kau di sini ? Awas ...” Kata seekor jamur
“wah, lucu banget, ada
jamur bisa bicara. Maaf menginjakmu.”
“kau harus
berhati-hati. Dasar bocah. Pergi kau dari sini.”
Taro pun menuju ke
tempat lain. Di sana ramai sekali. Entah apa yang terjadi sepertinya ini adalah
dunia imajinasi yang keren. Semua makhluk bisa bicara. Taro mencoba menanyakan
sesuatu kepada seekor kupu-kupu yang sedang terbang.
“kupu-kupu, ada apa sebenarnya
di sana ? kok ramai banget ya.”
“entahlah, sepertinya
ada sesuatu yang menarik. Kamu coba saja ke sana.”
Ketika Taro sedang
menuju ke tempat itu tiba-tiba ada sesuatu yang terjadi. Sebuah cahaya melintas
dan membuyarkan semuanya. Jam telah menunjukkan pukul 6 pagi. Cahaya matahari
telah terlihat cerah. Taro segera pergi ke sekolah bersama temannya bernama Rei
dan Meicha.
“Mei, apa kamu sudah mengerjakan
tugas penelitian bahan kimia kemarin ?” Tanya Rei
“belum selesai Rei, aku
baru sampai ke eksperimen. Taro, kau tahu apa yang membuat reaksi semakin cepat
?” Tanya Meicha sambil berhenti berjalan
“hmm, bentar. Yang bisa
mempercepat reaksi kimia. Wah sial, aku lupa. Ntar deh aku ingat-ingat lagi.
Maaf lo ya Mei.” Jawab Taro sambil tersenyum malu
“yaudah, yang penting
jangan sampai eksperimen ini dikacaukan oleh gank sialan itu. Oke teman-teman, kita harus bisa mengalahkan
kesombongan dari mereka.” Kata Rei
“yey,, semangat” Taro
dan Meicha serentak bersamaan
Sesampainya di kelas,
mereka bertiga segera memberitahu Ferona dan Gerry tentang tugas eksperimen.
Mereka berlima diam-diam membahas bagaimana caranya mempercepat reaksi bahan
kimia. Tiba-tiba gank itu pun datang.
Dengan tampilan yang mencolok. Mulai dari rantai di celana, baju hitam, celana
berlubang pada bagian lutut, dan apalah itu. Taro dan teman-temannya pun belum
menyadari kedatangan dari gank itu.
Langsung saja salah seorang dari gank itu menarik bajunya Gerry dan mengambil
kotak berisi cairan HCL. Lalu orang itu langsung membuangnya dan melepaskan
Gerry.
“hey, apa yang telah
kau lakukan ? kau telah mengacaukan eksperimen ini.” Kata Rei kecewa
“emangnya buat apa
kalian berusaha. Toh nanti kamilah yang berhasil mengerjakan eksperimen itu.
Kalian semua tidak ada apa-apanya. Hahaha.” Kata Yoshiro
“benar bos, kita
hancurkan saja percobaan mereka. Biar kapok dan mengakui kehebatan bos kita
ini. Sang ahli segalanya.” Kakeru menambahi
“bos, lihat itu. Ada
seseorang yang sepertinya tidak menerima ini.” Kata Syuki sambil melirik ke
arah Taro
“oh, kau ya. Tidak aku
sangka. Ada seorang yang sepertinya berani menantangku.” Kata Yoshiro
“Yoshiro, kau telah
membuat kekacauan selama kau berada di sini. Sebaiknya kamu pergi ke tempat
lain atau kembali ke rumah bekas ledakan bom atom itu.” Taro marah
“sebaiknya kau tarik
kata-katamu itu atau kau yang akan menanggung apa yang telah kau katakan itu
anak payah. Atau begini saja. Jika kau adalah pemberani, maka kau harus
menerima tantanganku.” Kata Yoshiro sambil menarik baju Taro
“tidak. Untuk kalian
para pengganggu sekolah ini, aku takkan memaafkan kalian sebelum kalian pergi
dari sekolah ini. Aku terima segala bentuk tantanganmu.” Kata Taro sambil
melepaskan jeratan tangan Yoshiro dari bajunya
“beraninya kau, kalau
begitu taruhannya adalah kau dan teman sekelompokmu harus meninggalkan sekolah.
Jika kau menang, kau bisa melakukan hal yang sebaliknya kepada kami. Apakah kau
cukup berani menerima tantangan ini, hai bocah biasa ?” Kata Yoshiro
“jangan Taro, jangan
kau hiraukan dia. Jelas dia hanya ingin membuatmu menyesal seperti biasa. Apa
kau lupa bahwa gank Yoshiro itu
memang terkenal akan kelicikannya ?” Teriak Gerry
“baik, untuk kalian gank tidak tahu diri, aku takkan lari
dari segala tantangan. Aku terima apa pun tantanganmu.” Taro pun yakin
Lalu Yoshiro berbisik
kepada Taro mengenai tantangan itu. Taro sedikit kaget akan tantangan dari
Yoshiro. Tetapi keputusan yang telah ia ambil memang telah bulat. Satu hal dari
tantangan ini adalah tidak ada yang boleh melihat pertarungan. Setelah itu Taro
mengatakan kepada temannya bahwa jangan khawatir. Gank Yoshiro pun segera pergi. Jam pertama akan segera dimulai.
Semua anak telah duduk di tempat masing-masing. Singkat cerita, pelajaran hari
ini telah usai. Taro dan temannya segera pulang untuk menyelesaikan proyek
eksperimen kimia. Sebelum berpisah menuju rumah masing-masing Taro berpesan
agar temannya ke rumahnya sekitar jam 8 malam. Lalu teman-teman Taro pun
berpamitan pulang. Taro juga segera menuju rumah. Seusai makan malam, satu
teman Taro telah datang.
“Tok, tok, tok.
Permisi. Taro.”
“bentar bentar aku
datang.” Jawab Taro sambil membuka pintu
“hai selamat malam
Taro. Hmm, dimana yang lainnya ? apa aku datang pertama ?” Kata Ferona
“selamat malam juga
Fero, aku juga gx tahu. Aku juga baru selesai makan. Masuk dulu, biar gx
kedinginan” Kata Taro sambil menutup pintu
“tunggu TAROOO, jangan
tutup pintu dulu.” Seru Rei, Meicha, dan Gerry dari kejauhan
“kalian bertiga, ayo
cepat kesini. Sebelum keburu aku tutup pintunya. Hehehe” Kata Taro
Setelah semuanya
berkumpul, mereka segera membahas tentang kelanjutan eksperimen tadi. Gerry dan
Meicha mencoba mencampurkan HCL dan NaOH. Entah apa jadinya. Taro mencoba
mengganti NaOH dengan model pencampuran lain. Sampai beberapa kali belum
berhasil. Di saat itu pula Taro sedang terlihat memikirkan sesuatu. Gerry pikir
itu adalah tentang tantangan dari Yoshiro tadi.
“hey Taro. Sebenarnya
Yoshiro tadi bilang apa padamu ? coba ceritakan.” Kata Gerry
“maaf Gerry. Sesuai
janji tadi aku takkan bilang pada siapa pun sebelum aku menang.” Taro langsung
menjawab
“oke Taro. Santai aja.
Yang penting ayo kita lanjutkan tugas ini dulu.” Tambah Gerry
Waktu pun semakin larut
malam. Jam juga menunjukkan pukul setengah 10. Teman-teman Taro segera
berpamitan. Setelah itu Taro segera mencari buku yang dirasa bisa membantu
tugasnya kali ini. Tetapi belum ketemu juga. Akhirnya Taro pun tertidur. Entah
apa yang terjadi tetapi Taro sepertinya mendapatkan sesuatu dari mimpinya malam
ini. Malam ini Taro bermimpi ketika ia berada di tempat yang sama seperti
mimpinya kemarin tetapi dengan suasana berbeda. Di sisi lain Yoshiro segera
menuju ke tempat yang ia rasa cocok. Yoshiro pergi ke rumah misterius. Entah
dimana itu, tetapi Yoshiro sepertinya telah merencanakan hal ini. Kembali lagi
ke mimpinya Taro. Ketika berjalan-jalan di alam bawah sadarnya, Taro tiba-tiba
melihat adanya sesuatu turun dari langit. Hal ini membuat Taro segera berlari.
Sempat berhasil menghindar akhirnya terkena juga. Taro pun tetap berlari
mencari perlindungan. Meski begitu, berbagai hantaman dari langit tetap
mengenainya. Taro pun berlari dengan kencang menuju sebuah pintu. Ketika
semakin mendekat cahaya semakin terang. Ternyata matahari telah bersinar cukup
terang. Hari ini hari selasa. Taro tahu nanti sore waktunya untuk menerima
tantangan dari Yoshiro. Saatnya Taro segera bersiap-siap dan berangkat sekolah.
Sesampainya di sekolah, ada Rei dari kejauhan.
“hey Taro. Coba kesini
sebentar. Aku punya kabar bagus.” Teriak Rei dari kejauhan
“ada apa Rei.” Jawab
Taro
“ini, aku punya file dari internet yaitu cara
mempercepat reaksi. Tetapi aku tidak tahu password
untuk membukanya. Apa kau bisa membuka file
ini ?” Kata Rei sambil membuka laptopnya
“bentar aku lihat. Aku
tahu caranya meng-hack password file ini. Bentar.” Kata Taro
sambil mengambil flasdisk
Tanpa sengaja Taro
menjatuhkan sebuah catatannya. Diam-diam Rei mengambilnya dan langsung
menyimpannya. Setelah selesai dibuka, Taro dan Rei langsung tersenyum sebentar.
Lalu melompat gembira kegirangan. Jawaban akan tugasnya telah tercantum lengkap
pada file ini. Lalu Taro dan Rei
segera mengabari teman yang lainnya tentang hal ini. Tidak terasa jam pertama
telah berbunyi. Waktunya pelajaran telah dimulai. Seusai pelajaran, teman-teman
Taro segera melanjutkan pengerjaan tugas. Taro pun meminta izin untuk pergi
sebentar. Rei pun memersilahkan Taro untuk pergi meski teman yang lain
menanyakan kemana Taro mau pergi. Taro segera menuju ke tempat yang telah di
katakan oleh Yoshiro kemarin. Yaitu di lapangan sepakbola. Ternyata Yoshiro
telah berada di sana.
“hey pecundang. Aku
ternyata salah menilaimu. Kau cukup berani juga menantangku. Hahaha” Kata
Yoshiro dengan nada mengejek
“Yoshiro, aku akan
menamparmu bahkan menendangmu keluar dari sini jika aku menang. Camkan ini
baik-baik.” Kata Taro
“oke oke. Taruhan telah
kita sepakati. Pertarungannya yaitu simple
aja. Siapa yang duluan memutari lapangan ini sebanyak lima kali dia yang
menang. Gimana ?” Kata Yoshiro
“sebaiknya segera kita
mulai, agar kau berhenti berkata-kata sombong lagi. Dasar orang perantauan.” Kata
Taro
Pertandingan penentuan
akan segera dimulai. Di sisi lain, Rei menunjukkan kepada temannya tentang catatan
Taro. Semua teman Taro segera bergegas menuju lapangan sepakbola untuk melihat
pertandingan antara Taro melawan Yoshiro. Sementara itu diam-diam Takamori
melihat Yoshiro dan Taro dari kejauhan. Seketika itu ia langsung memberitahu
Kakeru dan Syuki akan hal ini. Balap lari pun dimulai. Dengan kekuatan yang
baru saja ia dapatkan tadi malam, Yoshiro bisa berlari secepat angin. Ini sungguh
diluar dugaan dari Taro. Dengan cepat Yoshiro hampir melewati satu putaran. Taro
masih berlari seperti biasa. Teman-teman Taro hampir sampai di lapangan, begitu
juga dengan gank Yoshiro. Dua putaran
telah dilalui Yoshiro dengan kemampuannya ini. Entah kenapa seperti sihir ilmu
hitam apa yang bisa mengubah kecepatan Yoshiro menjadi secepat ini. Tiga putaran
telah dilalui Yoshiro. Sementara Taro baru satu putaran. Empat putaran. Yoshiro
memang sangat cepat. Di suasana dramatis ini teman-teman Taro dan gank Yoshiro telah sampai di tribun
lapangan.
“ayo Taro, jangan
menyerah sekarang.” Teriak Rei
“iya Taro. Masih ada
empat putaran lagi. Dan ini bukan akhir dari segalanya. Aku yakin kau akan
menang.” Kata Meicha
“benar Taro. Sebaiknya terus
fokus agar kau bisa mengalahkan Yoshiro si sialan itu dan menamparnya dari
sekolah ini.” Kata Gerry
“dan demi masa depan,
kau pasti bisa. Bisa membuat keajaiban seperti kau yang kami kenal. Ayo Taro,
ciptakan keajaibanmu sendiri.” Teriak Ferona
Mendengar kata-kata
dari temannya, hati Taro semakin yakin. Yakin untuk bisa membuat keajaiban. Satu
hal yang Taro ingat di momen itu adalah ketika di mimpinya yang kemarin. Dan langkah
Taro tiba-tiba berubah. Tidak bisa disangka. Muncullah keajaiban demi
kemenangan kebaikan. Gerakan Taro menjadi secepat kilat. Dan sepertinya
kecepatannya seperti secepat cahaya. Sampai-sampai
semua yang melihat tidak bisa mengetahui dimana Taro berada. Bahkan Yoshiro pun
terkejut akan hal ini. Alhasil dengan kecepatan yang super ini Taro berhasil
melewati empat putaran dengan beberapa detik saja. Ini membuat Yoshiro yang
sebetulnya tinggal satu putaran lagi, harus bertekuk lutut kalah dari keajaiban
yang berhasil dibuat Taro. Semua teman Taro bersorak. Taro berhasil mengalahkan
Yoshiro.
“Taro, aku harus
mengatakan hal ini padamu. Aku tidak tahu dari mana, tetapi itu tadi memang
luar biasa. Aku harus mengakui bahwa kekuatan licik tetap tidak bisa melawan
keajaiban. Sesuai janji, kami akan segera pulang ke kota tempat tinggal kami. Maafkan
atas segala yang telah kami perbuat selama ini. Kami memang diliputi oleh rasa
sombong, licik, dan serakah. Tetapi setelah melihat keajaibanmu tadi, aku
sadar. Aku bisa belajar banyak dari pengalaman selama ini.” Kata Yoshiro
panjang lebar
“oke Yoshiro. Baiklah,
jika memang seperti itu. Kami berharap, kalian tidak akan melakukan hal yang
sama setelah meninggalkan sekolah ini. Kau harus menjadi orang yang berbeda. Asalkan
tidak sombong dan perilaku buruk lainnya. Semoga dosa kalian diampuni.” Kata
Taro
“iya Taro. Terima kasih
atas pelajaran hari ini. Aku akan selalu mengingatnya.” Kata Yoshiro
Setelah pertandingan
selesai, Taro dan teman-temannya bersorak kegirangan. Setelah tugasnya selesai,
kini hal yang mereka benci telah pergi. Dan semoga sekolah ini selalu dilimpahi
oleh ketenangan dan ketenteraman.
“kekuatan licik pasti
tidak akan bisa melawan keajaiban kebaikan. Yeah...”
Teriak Taro dan teman-teman
TAMAT
0 comments:
Post a Comment