Thursday 28 August 2014

This is The Reds, This is Anfield 2014/2015



This is The Reds, This is Anfield 2014/2015

            Selamat datang Liga Primer Inggris musim baru, musim 2014/2015. Setelah melalui musim lalu yang bisa dikatakan membanggakan dan di satu sisi cukup mengecewakan. Musim di mana daya tarik Liverpool kembali lagi. Bahkan telah mencetak sejarah baru. Yaitu dalam 38 pertandingan liga, para punggawa The Reds berhasil mencetak lebih dari seratus gol. Lebih tepatnya 101 gol. Meski dengan mengecewakan juga kebobolan sebanyak 50 gol.

            Jika kita lihat performa musim lalu, tidak dipungkiri lagi. Beberapa kreator dari perubahan besar tim Merseyside ini. Tentu saja peran dari sang manajer yang sangat brilian dalam menyusun strategi dalam tim ini. Meski tanpa belanja pemain satu pun pada jeda kompetisi. Peran para pemain brilian pun juga turut andil dalam sukses dan terpuruknya lini per lini dalam kesebelasan si merah ini. Sebut saja striker kontroversial sekaligus fenomenal Luis Suarez. Bersama pasangan emasnya, Daniel Sturridge, berhasil menyumbangkan lebih dari 50 gol dari kemampuan olah bola mereka. Mencetak total 31 gol dengan 12 assist, membuat Suarez dinobatkan sebagai Top Scorer di liga dan tentunya level Eropa bersama dengan Cristiano Ronaldo. Karena mereka berdua sama-sama mencetak 31 gol. Lebih dari itu Luis juga dinobatkan pula sebagai pemain terbaik liga primer Inggris. Tentunya 31 gol ini dicetak tanpa penalti sama sekali. Sebuah catatan positif yang telah ditorehkan oleh sisi penyerang.

            Melihat dari sisi mengecewakan datang dari lini belakang tentunya. Absennya Mamaddou Sakho, Jon Flannagan, Daniel Agger, dan Jose Enrique menjadi problem serius yang berbuntut pada banyaknya kebobolan ke gawang mereka. Begitu banyaknya gol-gol bunuh diri yang dilakukan. Seperti oleh Martin Skrtel, Glen Johnson, bahkan oleh pemain bebas transfer Kolo Toure. Lemahnya lini belakang ini yang membuat arsitek Liverpool harus mencari ‘dinding-dinding baru’ untuk menambal lubang-lubang ini. Dan akhirnya pada akhir musim harus mengakui keunggulan poin dari Manchester City dengan selisih dua poin, The Reds harus berbenah diri untuk menghadapi musim 2014/2015.

            Transfer pemain. Itulah yang harus dilakukan oleh tim yang sebelumnya pernah menjuarai Liga Champions sebanyak 5 kali ini. Berita muncul sebelum piala dunia di Brasil bulan Juni lalu. Striker timnas Inggris dari Southampton berumur 31 tahun Rickie Lambert menjadi rekrutan pertama si merah. Setelah pada akhirnya Inggris harus pulang lebih awal menyusul kegagalan mereka pada piala dunia tahun ini, tetapi hal ini menguntungkan bagi para Kopites, julukan bagi pendukung Liverpool. Karena keberhasilan merekrut pemain kedua pada bursa transfer musim panas ini. Adalah Adam Lallana seorang gelandang sekaligus kapten Southampton dan salah satu pemain timnas Inggris yang resmi mendarat di Melwood. Usaha sang manajer berburu pemain belum berhenti. Rekrutan ketiga datang dari pemain muda asal Jerman yaitu Emre Can. Gelandang yang berusia 20 tahun ini datang dari Bayer Leverkusen. Rekrutan berikutnya yang telah resmi adalah Lazar Markovic. Seorang striker muda berumur 20 tahun dari Benfica. Meski sekarang masih cedera dan dipastikan belum bisa tampil melawan Southampton di Anfield minggu pekan ini.

            Lalu ada lagi pemain dari The Saint, sebutan lain dari Southampton, yang telah resmi berseragam merah. Bek timnas Kroasia yang bernama Dejan Lovren. Ini adalah pemain ketiga rekrutan The Kop dari Southampton. Belum berhenti pula, striker dari timnas Belgia yang berusia 19 tahun yang menjadi pemain keenam yang direkrut oleh Jawara 18 kali liga Inggris ini. Divock Origi, meski masih dipinjamkan ke Lille untuk satu musim. Ada lagi bek kanan yang dipinjam dari Jawara Primera Spanyol, Atletico Madrid, Javi Manquillo selama dua musim. Dan kabar terbaru yang akan segera terealisasi adalah datangnya bek timnas Matador dari Sevilla bernama Alberto Moreno.

            Meski begitu, pembelian sepertinya belum berakhir. Entah akan kembali menawar striker Swansea Wilfried Bony, setelah kegagalan merekrut striker QPR Loic Remy karena gagal tes medis. Siapa pun itu, Brendan Rodgerlah yang mengerti kedalaman skuat si merah. Harapannya adalah bertambah kuatnya dari tiap lini. Jika saja Liverpool bisa membeli Marco Reus dan Xerdan Shaqiri, tentu akan luar biasa. Tetapi kita tunggu saja. Bagaimana perkembangan jendela transfer sampai akhir. Jika toh belum terbeli musim ini, tidak menutup kemungkinan tahun depan bisa dibeli.

Dan dari sekian banyaknya pemain yang dibeli, tentunya Liverpool juga melepas beberapa nama. Salah satunya adalah sang striker Luis Suarez yang dibeli raksasa Catalan, Barcelona. Lalu Pepe Reina, dan Martin Kelly. Apa pun yang terjadi, Liverpool tetaplah Liverpool meski tanpa si fenomenal Suarez. Duetnya dengan Sturridge yang dijuluki SAS kini memang berakhir. Tetapi The Reds masih memiliki SAS yang lain. Lihat saja Sterling yang bisa diduetkan dengan Sturridge. Kecepatannya yang membuat lini depan si merah menjadi ancaman besar bagi siapa pun lawannya. Lalu dengan pensiunnya Skipper Liverpool, Stevie G dari timnas Inggris, akan membuat fokusnya bersama tim Merseyside menjadi tinggi demi meraih trofi di musim depan.

Hal yang perlu diperhatikan lagi adalah bagaimana mematangkan skill dari para pemain muda yang telah dibeli, dari akademi, ataupun pembelian musim-musim lalu. Mengingat begitu banyaknya pemain yang memiliki jam terbang sedikit karena masih baru bergabung. Dengan kembalinya Liverpool ke Liga Champions Eropa, akan membuat para punggawanya bisa merasakan berbagai kesibukan pada musim yang baru ini. Diharapkan dengan banyaknya pembelian pemain ini bisa menjadi daya saing di tiap lini dan juga memperdalam skuat agar bisa dirotasi dengan mudah ketika menghadapi berbagai jadwal yang padat.

Semoga sukses pada masa depan. We will always cheer no matter what happen. You’ll Never Walk Alone

Jumat, 15 Agustus 2014

0 comments:

Post a Comment