This
is The Reds, This is Anfield 2014/2015
Selamat datang Liga Primer Inggris
musim baru, musim 2014/2015. Setelah melalui musim lalu yang bisa dikatakan
membanggakan dan di satu sisi cukup mengecewakan. Musim di mana daya tarik
Liverpool kembali lagi. Bahkan telah mencetak sejarah baru. Yaitu dalam 38
pertandingan liga, para punggawa The Reds
berhasil mencetak lebih dari seratus gol. Lebih tepatnya 101 gol. Meski
dengan mengecewakan juga kebobolan sebanyak 50 gol.
Jika kita lihat performa musim lalu,
tidak dipungkiri lagi. Beberapa kreator dari perubahan besar tim Merseyside
ini. Tentu saja peran dari sang manajer yang sangat brilian dalam menyusun
strategi dalam tim ini. Meski tanpa belanja pemain satu pun pada jeda
kompetisi. Peran para pemain brilian pun juga turut andil dalam sukses dan
terpuruknya lini per lini dalam kesebelasan si merah ini. Sebut saja striker
kontroversial sekaligus fenomenal Luis Suarez. Bersama pasangan emasnya, Daniel
Sturridge, berhasil menyumbangkan lebih dari 50 gol dari kemampuan olah bola
mereka. Mencetak total 31 gol dengan 12 assist, membuat Suarez dinobatkan
sebagai Top Scorer di liga dan
tentunya level Eropa bersama dengan Cristiano Ronaldo. Karena mereka berdua
sama-sama mencetak 31 gol. Lebih dari itu Luis juga dinobatkan pula sebagai
pemain terbaik liga primer Inggris. Tentunya 31 gol ini dicetak tanpa penalti
sama sekali. Sebuah catatan positif yang telah ditorehkan oleh sisi penyerang.
Melihat dari sisi mengecewakan
datang dari lini belakang tentunya. Absennya Mamaddou Sakho, Jon Flannagan,
Daniel Agger, dan Jose Enrique menjadi problem serius yang berbuntut pada
banyaknya kebobolan ke gawang mereka. Begitu banyaknya gol-gol bunuh diri yang
dilakukan. Seperti oleh Martin Skrtel, Glen Johnson, bahkan oleh pemain bebas
transfer Kolo Toure. Lemahnya lini belakang ini yang membuat arsitek Liverpool
harus mencari ‘dinding-dinding baru’ untuk menambal lubang-lubang ini. Dan akhirnya
pada akhir musim harus mengakui keunggulan poin dari Manchester City dengan
selisih dua poin, The Reds harus
berbenah diri untuk menghadapi musim 2014/2015.
Transfer pemain. Itulah yang harus
dilakukan oleh tim yang sebelumnya pernah menjuarai Liga Champions sebanyak 5
kali ini. Berita muncul sebelum piala dunia di Brasil bulan Juni lalu. Striker
timnas Inggris dari Southampton berumur 31 tahun Rickie Lambert menjadi
rekrutan pertama si merah. Setelah pada akhirnya Inggris harus pulang lebih
awal menyusul kegagalan mereka pada piala dunia tahun ini, tetapi hal ini
menguntungkan bagi para Kopites, julukan bagi pendukung Liverpool. Karena
keberhasilan merekrut pemain kedua pada bursa transfer musim panas ini. Adalah
Adam Lallana seorang gelandang sekaligus kapten Southampton dan salah satu
pemain timnas Inggris yang resmi mendarat di Melwood. Usaha sang manajer
berburu pemain belum berhenti. Rekrutan ketiga datang dari pemain muda asal
Jerman yaitu Emre Can. Gelandang yang berusia 20 tahun ini datang dari Bayer
Leverkusen. Rekrutan berikutnya yang telah resmi adalah Lazar Markovic. Seorang
striker muda berumur 20 tahun dari Benfica. Meski sekarang masih cedera dan
dipastikan belum bisa tampil melawan Southampton di Anfield minggu pekan ini.
Lalu ada lagi pemain dari The Saint, sebutan lain dari Southampton,
yang telah resmi berseragam merah. Bek timnas Kroasia yang bernama Dejan
Lovren. Ini adalah pemain ketiga rekrutan The
Kop dari Southampton. Belum berhenti pula, striker dari timnas Belgia yang
berusia 19 tahun yang menjadi pemain keenam yang direkrut oleh Jawara 18 kali
liga Inggris ini. Divock Origi, meski masih dipinjamkan ke Lille untuk satu
musim. Ada lagi bek kanan yang dipinjam dari Jawara Primera Spanyol, Atletico
Madrid, Javi Manquillo selama dua musim. Dan kabar terbaru yang akan segera
terealisasi adalah datangnya bek timnas Matador dari Sevilla bernama Alberto
Moreno.
Meski begitu, pembelian sepertinya
belum berakhir. Entah akan kembali menawar striker Swansea Wilfried Bony,
setelah kegagalan merekrut striker QPR Loic Remy karena gagal tes medis. Siapa
pun itu, Brendan Rodgerlah yang mengerti kedalaman skuat si merah. Harapannya
adalah bertambah kuatnya dari tiap lini. Jika saja Liverpool bisa membeli Marco
Reus dan Xerdan Shaqiri, tentu akan luar biasa. Tetapi kita tunggu saja.
Bagaimana perkembangan jendela transfer sampai akhir. Jika toh belum terbeli
musim ini, tidak menutup kemungkinan tahun depan bisa dibeli.
Dan dari sekian banyaknya pemain yang dibeli,
tentunya Liverpool juga melepas beberapa nama. Salah satunya adalah sang
striker Luis Suarez yang dibeli raksasa Catalan, Barcelona. Lalu Pepe Reina,
dan Martin Kelly. Apa pun yang terjadi, Liverpool tetaplah Liverpool meski
tanpa si fenomenal Suarez. Duetnya dengan Sturridge yang dijuluki SAS kini
memang berakhir. Tetapi The Reds masih
memiliki SAS yang lain. Lihat saja Sterling yang bisa diduetkan dengan
Sturridge. Kecepatannya yang membuat lini depan si merah menjadi ancaman besar bagi
siapa pun lawannya. Lalu dengan pensiunnya Skipper Liverpool, Stevie G dari
timnas Inggris, akan membuat fokusnya bersama tim Merseyside menjadi tinggi
demi meraih trofi di musim depan.
Hal yang perlu diperhatikan lagi adalah bagaimana
mematangkan skill dari para pemain muda yang telah dibeli, dari akademi,
ataupun pembelian musim-musim lalu. Mengingat begitu banyaknya pemain yang
memiliki jam terbang sedikit karena masih baru bergabung. Dengan kembalinya
Liverpool ke Liga Champions Eropa, akan membuat para punggawanya bisa merasakan
berbagai kesibukan pada musim yang baru ini. Diharapkan dengan banyaknya
pembelian pemain ini bisa menjadi daya saing di tiap lini dan juga memperdalam
skuat agar bisa dirotasi dengan mudah ketika menghadapi berbagai jadwal yang
padat.
Semoga sukses pada masa depan. We will always cheer no matter what happen. You’ll Never Walk Alone
Jumat,
15 Agustus 2014
0 comments:
Post a Comment