Wednesday, 7 May 2014

ANALISIS KATALOG SANABUDAYA JILID I

ANALISIS KATALOG SANABUDAYA JILID I
MATA KULIAH KODIKOLOGI


















Oleh  :
Henri Firmansah          (C0112022)

PROGRAM STUDI SASTRA DAERAH
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014

KATALOG INDUK NASKAH-NASKAH NUSANTARA JILID I
MUSEUM SANABUDAYA YOGYAKARTA
DISUNTING OLEH Dr.T.E. BEHREND
Tim Proyek :
Alan H. Feinstein, Banis Isma’un, Dra. Kartika Setyawati, R.M. Soetanto, R.M. Sutanto, Dra. Sri Ratnasakti Mulya, Yacobus Mulyadi, B.A., Ibu Karsemiyatun, Usdek Durmanto.
Penerbit DJAMBATAN

KATA PENGANTAR
            Museum Negeri Sonobudoyo (MSB) terletak di pojok Barat Laut Alun-alun Utara, Kraton Kasultanan, Yogyakarta. Museum ini didirikan pada tahun 1935 oleh Java Instituut, sebuah badan yang kegiatannya terfokus pada pengkajian serta pelestarian kebudayaan Jawa. Selama zaman kemerdekaan, museum ini tidak mengalami kerusakan, setelah merdeka, museum ini lalu ditarik oleh Pemerintah Republik masuk ke bawah naungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
            Sub-koleksi terbesar dan terpenting, dengan jumlah naskah sekitar 800 jilid, terdiri dari naskah-naskah yang dahulu dimiliki oleh Stichting Panti Boedaja, sebuah yayasan yang didirikan pada tahun 1930 untuk membantu pelestarian tradisi kesusastraan Jawa. Lalu kemudian dialih-aksarakan oleh tim penyalin.
            Koleksi naskah Panti Boedaja (PB) mula-mula disimpan di rumah Dr. H.. Kraemer di Surakarta, yang menduduki jabatan sekretaris umum PB dari 1931; tidak lama setelah Kraemer Pulang ke Belanda pada tahun 1935, maka PB memindahkan markas serta koleksinya menempati gedung samping kompleks MSB yang baru saja dibuka di Yogyakarta.

            Adapun informasi tentang sejarah sub-koleksi lain lebih sedikit ketimbang koleksi PB. Koleksi-koleksi yang ada termasuk:
1.      Naskah-naskah Sonobudoyo (SB). Jumlahnya sekitar 175 jilid dan dikumpulkan oleh museum sendiri, baik sebelum naskah PB masuk koleksi museum sebagai akibat perang, maupun sesudahnya dalam zaman Republik.
2.      Naskah-naskah “studie collectie” (SK). Jumlahnya sekitar 200, yang dahulu merupakan koleksi sumber-sumber penelitian yang dikumpulkan oleh Java Instituut.
3.      Naskah-naskah rontal (L). Koleksi lontar milik Java Instituut, dengan jumlah sekitar 200 cakepan. Informasi tentang asal-usul lontar ini amat sedikit; kebanyakan berasal dari Bali, tetapi ada juga dari pesisir utara jawa, bagian timur, tengah, dan barat. karena kekurangan waktu dan dana, sebagian besar dari lontar ini tidak sempat dibuat deskripsi dan mikrofilm oleh proyek.

Perlu juga diberitahukan di sini bahwa selain koleksi naskahnya, yang terdiri kurang lebih 1350 naskah, MSB juga memiliki koleksi buku cetak tentang sejarah dan kebudayaan Jawa maupun Indonesia pada umumnya yang dulu merupakan koleksi Java Instituut.
Mulai bulan Mei 1987 sampai dengan September 1987, sebuah proyek diselenggarakan di MSB dengan bantuan dari The Ford Foundation, Southeast Asian Microfilm Project, Kedutaan Besar Australia dan beberapa perusahaan di Jakarta. Tujuan utama proyek mencangkup tiga kegiatan; inventarisasi naskah milik MSB; pembuatan deskripsi mendetail untuk tiap naskah yang ada; dan perekaman isi naskah tersebut dengan teknologi mikrofilm
Semua deskripsi naskah yang dibuat oleh tim proyek, bersama lampiran dan informasi lain berasal dari catatan zaman PB, semuanya digabungkan bersama dalam sebuah katalog deskriptif koleksi naskah MSB.
Katalog ringkas ini terdiri dua bagian; deskripsi naskah dan bahan-bahan pelengkap. Lain dengan katalog-katalog lain, deskripsi naskah dalam katalog ini dibagi menurut kategori atau jenis sastra. Empat belas kategori dipakai dalam pengelompokan teks menurut jenis.
1.      Sejarah. Kategori ini berjumlah sekitar 160 naskah, ditandai dengan kode “S”.
2.      Silsilah. Kategori ini berjumlah sekitar 10 naskah, ditandai dengan kode “Sil”.
3.      Hukum. Kategori ini berjumlah sekitar 15 naskah, ditandai dengan kode “H”.
4.      Bab Wayang. Kategori ini berjumlah sekitar 100 naskah, ditandai dengan kode “W”.
5.      Sastra Wayang. Kategori ini berjumlah sekitar 50 naskah, ditandai dengan kode “SW”.
6.      Sastra. Kategori ini berjumlah sekitar 450 naskah, ditandai dengan kode “L”.
7.      Piwulang. Kategori ini berjumlah sekitar 200 naskah, ditandai dengan kode “P”.
8.      Islam. Kategori ini berjumlah sekitar 50 naskah, ditandai dengan kode “I”.
9.      Primbon. Kategori ini berjumlah sekitar 90 naskah, ditandai dengan kode “Pr”.
10.  Bahasa. Kategori ini berjumlah sekitar 20 naskah, ditandai dengan kode “B”.
11.  Musik. Kategori ini berjumlah sekitar 20 naskah, ditandai dengan kode “M”.
12.  Tari-tarian. Kategori ini berjumlah sekitar 20 naskah, ditandai dengan kode “T”.
13.  Adat-istiadat. Kategori ini berjumlah sekitar 40 naskah, ditandai dengan kode “F”.
14.  Lain-lain. Kategori ini berjumlah sekitar 30 naskah, ditandai dengan kode “LL”.

Untuk tiap naskah yang dideskripsikan, katalog memuat informasi sebagai berikut:
1.      Kode Proyek, misalnya MSB/S1, di mana MSB berarti Museum Sonobudoyo, S merupakan kode untuk naskah kategori Sejarah, dan 1 merupakan nomor urut.
2.      Judul. Untuk naskah majemuk yang memuat lebih dari tiga teks, biasanya kami berikan judul deskriptif, misalnya Serat Piwulang Warni-Warni dll.
3.      Nomor Koleksi, yaitu nomor naskah asli sebelum diproses oleh proyek. Bilamana seseorang peneliti ingin memeriksa sesuatu naskah, maka nomor ini dibutuhkan untuk mencari naskah tersebut pada tempatnya di rak-rak dalam ruang studi koleksi Java Instituut
4.      Jumlah Halaman. Catatan jumlah halaman biasanya merupakan jumlah halaman yang ditulisi dan belum tentu sama dengan jumlah halaman dalam penomoran naskah asli.
5.      Bahasa. Biasanya Jawa, Jawa Kuna, Arab, Melayu, Belanda.
6.      Aksara. Biasanya Jawa, Pegon, Bali, Latin, Arab.
7.      Bentuk. Biasanya tembang macapat, gedhe, tembang kawi (kakawin) atau prosa.
8.      Nomor Rol dan Nomor Urut. Tiap naskah yang dipotret dapat dibaca dari rekaman mikrofilm pada rol yang disebutkan di sini.
9.      Keterangan. Deskripsi naratif tentang teks dan naskah.

Karena kekurangan dan kesulitan pada waktu menyusun data-data, maka bahan ini tidak dapat dianggap komplit. Masih terdapat banyak informasi dari deskripsi naskah yang tidak diacu dalam bahan referensi ini.
1.      Daftar naskah lain. Memuat referensi naskah-naskah dari koleksi lain yang diacu dalam keterangan tentang naskah MSB.
2.      Daftar tarikh naskah. Memuat keterangan tentang tahun penulisan maupun penyalinan untuk tiap teks/naskah dalam koleksi MSB yang dapat dititimangsai berdasarkan informasi intern atau ekstern, eksplisit ataupun implisit.
3.      Daftar tempat asal. Memuat keterangan tentang tempat penulisan ataupun penyalinan untuk tiap teks/naskah dalam koleksi MSB yang dirunut berdasarkan informasi intern atau ekstern, eksplisit ataupun implisit.
4.      Daftar cap kertas. Memuat daftar tanda countermark (paraf pabrik) dan watermark (lambang) yang terdapat dalam naskah koleksi MSB.
5.      Indeks umum. Memuat lebih 20.000 referensi disusun di bawah 5.000 subjek, yang dikaitkan dengan kode naskah yang tersangkut. Yang dimasukkan dalam indeks ini ialah nama tokoh utama, judul teks, nama pengarang, nama penyalin, nama pemilik naskah, nama tempat, berbagai subjek dan lain-lain sebagainya.
6.      Daftar pustaka.
Atas bantuan dan sumbangannya masing-masing, kami ucapkan beribu-ribu terima kasih. Katalog ini tidak mungkin selesai tanpa kerja sama yang lancar antara segenap anggota Tim Proyek.

                                                                                                            Dr. T.E. Behrend
15 Juli 1989                                                                                                     Provo, Utah


BAHAN PELENGKAP
Daftar Naskah Lain
            Di bawah ini tercantum sejumlah naskah dari koleksi-koleksi lain yang diacu atau disebut dalam uraian naskah MSB.
1. BG              Koleksi Bataviaasch Genootschap, Perpustakaan Nasional, Jakarta
2. Br                Koleksi Brandes, Perpustakaan Nasional, Jakarta
3. CB               Koleksi Berg, Universitas Leiden
4. CS               Koleksi Cohen Stuart, Perpustakaaan Nasional, Jakaartaa
5. dHMvO      Museum voor het Onderwijs, Den Haag
6. LOr             Koleksi naskah timur, Universitas Leiden
7. Eng              Koleksi Engelenberg, Perpustakaan Nasional, Jakarta
8. KITLV        Koninklijk Instituut voor de Taal-, Land- en Volkenkunde, Leiden
9. NBS                        Koleksi Netherlands Bible Society, Universitas Leiden
10. Nr-Thp      Koleksi Pigeaud, Fakultas Sastra, Universitas Indonesia
11. Nst                        Koleksi Noosten, Universitas Leiden
12. YKM         Kraton Yogyakarta, koleksi Kridamardaya dan Widyabudaya

Daftar Tarikh Naskah
            Pada lampiran ini terdaftar tanggal penulisan dan/atau penyalinan sejumlah naskah dari koleksi MSB. Kurun waktu tertentu – biasanya dalam periodisasi dua puluh lima tahun – ditulis di sebelah kiri, kemudian kode naskah yang teksnya digarap atau salinannya diturun dalam kurun waktu tertentu dicantumkan sebelahnya.

Daftar Tempat Asal Naskah
            Pada lampiran ini terdaftar tempat penulisan dan/atau penyalinan sejumlah naskah dari koleksi MSB. Nama tempat tertentu tertera di sebelah kiri, kemudian kode naskah yang teksnya digarap atau salinannya diturun di tempat tersebut dicantumkan di sebelahnya.

Daftar Cap Kertas
            Daftar cap kertas, memuat daftar tanda countermark (paraf pabrik) dan watermark (lambang) yang terdapat dalam naskah koleksi MSB.

Indeks Umum
Indeks umum, memuat lebih dari 20.000 referensi disusun di bawah 5.000 subyek, yang dikaitkan dengan kode naskah yang tersangkut. Yang dimasukkan dalaam indeks ini adalah, tokoh utama, judul teks, nama pengarang, nama penyalin, nama pemilik naskah, nama tempat, berbagai subyek dan lain-laain sebagainya.

0 comments:

Post a Comment