Wednesday 5 February 2014

WPAP, Kreasi Imajinasi Super Keren

WPAP, Kreasi Imajinasi Super Keren

“gunakan juga imajinasimu. Jangan cuma memakai logika dan perasaan. Semakin berkreasi, semakin pula wawasanmu bertambah. Dan semua itu perlu “Action”. Bukan hanya teori. Semakin mencoba, semakin pula pengalamanmu bertambah.”

            Apakah pengertian dari singkatan WPAP yang aku tulis di judul kali ini ? Jika kalian adalah penggemar bermain vektor di Coreldraw atau Adobe Illustrator, maka istilah tadi pasti sudah familiar. Tapi bagi yang belum tahu, inilah jawabannya. Wedha’s Pop Art Potrait, itulah kepanjangan dari singkatan WPAP. Ini adalah sebuah kreasi menggunakan vektor untuk menggambar wajah seseorang, benda, atau yang lainnya. Satu hal yang pasti adalah tidak ada curve-nya. Jadi hanya kotak-kotak. Dengan begitu, kita tidak perlu menyamakan persis dengan lekak-lekuk garis objek yang akan kita buat WPAP-nya nanti. Juga dengan pewarnaan yang benar-benar memakai daya imajinasi. Tidak perlu disamakan dengan warna dasar gambar itu. Karena pop art itu biasanya terdiri dari beraneka warna. Baiklah, apakah pengertian ini masih belum jelas, jika ia, hubungi dokter terdekat. Hahaha, memangnya overdosis. Yuk mari kita dengarkan sama-sama sedikit curhatan dari Heinrich. Wah, ada-ada saja namanya. Check this out ...

            Wah, beberapa bulan yang lalu, ketika berkunjung ke salah satu rumah temanku, aku sempat mendengar istilah WPAP darinya. Tetapi aku tidak terlalu menggagasnya. Mungkin aku terlalu cuek ya, hehe. Lalu beberapa hari yang lalu, aku coba searching istilah ini di internet. Dan waow, hanya ada dua kata dalam hatiku di momen itu. Keren banget. Yah, andaikata aku tahu hal ini sejak dulu. Pasti banyak karya yang bisa aku buat. Jika tak ada gangguan setan yaitu malas, haha. Ternyata gini loo, WPAP ini adalah ide kreatif asli dari orang Indonesia. Jika tidak percaya, lihat lagi kepanjangan istilah WPAP. Ada kata Wedha. Ia adalah seorang penggagas kreasi ini. Kita seharusnya berbangga akan hal ini. Kita punya seni grafis modern versi bangsa Indonesia. Sebenarnya dulu aku juga pernah melihat foto profil facebook-nya seseorang yang memakai kreasi WPAP. Ternyata aku terlalu ketinggalan zaman ya, hahaha. Tidak lucu tahu. And then, bagaimana dinamika kreasi WPAP-ku ? Jangan pindah channel lain ya guys, tetap stay tune in this. This what ? :D

            Sebenarnya aku baru mencoba kreasi WPAP ini sebanyak, banyak banget. Beraneka jumlahnya. Mungkin aku ingin basa-basi sebentar. Gakpapa yah, hehe. Istilah banyak apakah sama dengan beraneka ? Bagiku sendiri tidak. Banyak itu belum bisa terdefinisikan. Tetapi tahukah anda, aneka itu bisa didefinisikan. Langsung saja. A itu berarti tidak. Eka itu satu. Itu adalah bahasa jawa kuna. Jika digabung menjadi tidak satu. Berarti dua itu pun sudah bisa dikatakan aneka. Haha, mau bilang cuma baru buat dua kreasi aja susah amat. Please deh Hen, serius dikit lah. Seperti baru kemarin mengenal. Tetapi aku langsung tertarik akan sisi lain dunia grafis ini. Lalu seperti apakah perkembangan dari dua kreasiku itu ? Coba kalian geser terus pointer kalian ke bawah ini dan lihat perbedaannya.


Gambar 1. Ini adalah karya pertamaku. Sungguh aneh. Itu rambut, apa peta ? Posenya terlalu lebay deh. Sayapnya juga tidak jelas. Sebenarnya aku ingin membuat jubah. Tapi yang jadi malah sayap. Gakpapa deh. Wajahnya belum bisa mirip denganku. Wah, kacau banget. Tetapi aku bilang, “imajinasi super keren, lebih keren daripada kamu .. :P”. Hahaha, terlalu mengejek para pengamat ya. :D

         Setelah usai dengan karya perdana, perjuanganku belum berakhir. Masih ada lawan yang harus aku kalahkan. Memangnya aku sedang bermain film action, yasudah-yasudah. Lawan yang aku maksud adalah bagaimana aku bisa mengalahkan kreasi pertamaku yang berantakan ini. Aku coba amati karya-karya dari kreasi orang lain. Wah, gila keren banget. Ada yang seperti Bung Karno dan Billie Joe vokalis Greenday. Seperti ini WPAP-nya.

Gambar 2 dan 3. Ini WPAP-nya keren banget. Pembuatnya yang gambar 1 bernama Sophian W. Tulisannya terlalu kecil di gambar itu. Kalau gambar 2 sudah jelas. Baca aja sendiri, hehehe. Jangan terlalu kejamlah Hen. Sudah mencapai kemiripan dari wajah asli. Inilah WPAP yang sebenarnya. Aku harus bisa, pokoknya aku harus bisa seperti itu. Tentu saja, dengan gaya atau style-ku sendiri.

            Baiklah, setelah mendapatkan sedikit pencerahan dari gambar-gambar itu, aku juga lihat video tutorialnya. Dan ternyata aku sadar akan kesalahanku kenapa karya pertamaku sungguh mengerikan. Tetapi tak apalah. Yang namanya permulaan belum tentu sempurna. No one perfect except God. Ya jelas lah. Tetapi pernah aku mendengar pengertian dari perfect juga tidak selalu berarti sempurna. Coba ingat kata-kata ini. Mungkin bisa jadi renungan. Arti versi lain dari perfect perfect means that i’ve reached my limits”. Mungkin inilah kesempurnaan yang dimiliki manusia. Mencapai batas dari kemampuannya. Begitu juga denganku. Lalu aku membuat karya keduaku. Dengan wajah dasar yang berbeda. Dengan melihat, aku bisa menirunya, lalu mengkreasinya. Menghasilkan hasil yang berbeda. Tanpa basa-basi lagi. Segera tirainya kita buka, dan ... Wah :D

Gambar 4. Ini adalah foto ijazahku waktu kelulusan dari SMK. Dengan menghilangkan garis, dan mengikuti lekuk warna dasar, lalu dengan pewarnaan yang collorful, inilah hasil dari kreasi keduaku. Sudah mencapai kemiripan dari aslinya. Mungkin melihat gambar 1 kalian akan bertanya apakah itu Henri, tetapi setelah melihat gambar ini pasti kalian akan tahu. Ini memang asli Henri. Yaiyalah -_-. Memang ini aku. Meski begitu background-nya jelek banget sih. Mungkin lain kali aku ubah deh. Santai aja.

            Dari kedua kreasiku tadi, sudah bisa kita tarik kesimpulan. Perbedaannya sungguh terasa. Meski masih membuat dua WPAP, lain waktu aku coba lagi yang lain. Jika saja masih diberi waktu, amin. Sekian dulu ya. Tentang curhatanku kali ini. Lain kali aku akan menulis cerpen lagi deh, sepertinya kalian tidak sabar menunggu bagaimana tingkahnya Taro lagi ya, hehehe. Okeys, makasih semuanya. Apalagi yang telah membaca. Semoga kalian semua bisa lancar selalu. Lancar apa pun yang kalian inginkan. Jangan lupa berdoa semoga semakin dilancarkan oleh Tuhan kalian. Sayonara dulu yaaa ... Bye-bye mina san ... :D


Henri Firmansah

0 comments:

Post a Comment