Potret Alam

Kabut yang menyerang hutan.

Potret Alam

Penyerangan masih berlanjut.

Potret Alam

Pohon-pohon juga terserang.

Potret Alam

Jalan menjadi berselimut kabut.

Potret Alam

Hutan kian berkabut tebal.

Monday, 30 March 2015

Origami Pretodactyl

Origami Pretodactyl /....

Pengertian Psikolinguistik dan Ranah Cakupannya


Pengertian Psikolinguistik dan
Ranah Cakupannya
Mata Kuliah Psikolinguistik
Disusun Oleh :
Henri Firmansah (C0112022)
Jul Sendra Qodar (C0112024)
Lolita Metti D.A.N. (C0112033)
Y. Pascalia Dian P. (C0112062)
Veris Dony Listyanto (C0112058)



PROGRAM STUDI SASTRA DAERAH
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015

Pengertian Psikolinguistik dan Ranah Cakupannya

Berikut ini beberapa definisi psikolinguistik menurut para ahli:

1.                  Harley (Dardjowidjojo,2003: 7) berpendapat  bahwa psikolinguistik adalah studi tentang proses mental-mental dalam pemakaian bahasa. Sebelum menggunakan bahasa, seorang pemakai bahasa terlebih dahulu mempe-roleh bahasa.

2.                  Levelt (Marat,1983: 1) mengemukakan bahwa psikolinguistik adalah suatu studi mengenai penggunaan dan perolehan bahasa oleh manusia.

3.                  Emmon Bach (Tarigan, 1985: 3) mengemukakan bahwa psikolinguistik adalah suatu ilmu yang meneliti bagaimana sebenarnya para pembi-cara/pemakai  bahasa membentuk/membangun kalimat-kalimat bahasa ter-sebut.

4.                  Slobin (Chaer,2003: 5) mengemukakan bahwa psikolinguistik mencoba menguraikan proses-proses psikologi yang berlangsung jika seseorang mengucapkan kalimat-kalimat yang didengarnya pada waktu berkomu-nikasi dan bagaimana kemampuan bahasa diperoleh manusia.

5.                  Ni kadek Widiasih. Psikolinguistik atau psikologi bahasa ialah kajian faktor-faktor psikologi dan neurobiologi yang membolehkan manusia memperoleh, menggunakan, dan memahami bahasa.

Berikut adalah komentar dari tiap-tiap pendapat di atas dan kesimpulannya:

1.         Dalam pengertian psikolinguistik yang dijabarkan Harley, bahwa psiko-linguistik merupakan pembelajaran yang dalam pemakaian bahasa pada beberapa individu memiliki proses mental yang beragam sesuai dengan apa yang digunakan oleh si pemakai bahasa tersebut. Proses mental yang beragam itu adalah untuk menggambarkan bagaimana keadaan serta apa yang digunakan si pemakai bahasa dalam pemakaian bahasa melalui jangka waktu tertentu.

2.         Pernyataan dari Levelt menitikberatkan pada lingkup besar yang dapat me-wakili hal-hal apa yang terdapat dalam penggunaan dan perolehan bahasa dalam arti seseorang menerima suatu bahasa dari orang lain baik itu melalui for-mal maupun informal yang mana struktur kebahasaannya belum dikuasai benar dan kemudian mencoba mengolah atau mempelajari kalimat-kalimat sehingga untuk digunakan komunikasi terhadap lawan mitra bicarannya. Dalam arti studi menge-nai penggunaan menurut saya kalimat ini bisa mewakili dari sebuah bentuk-bentuk struktur atau pola perubahan kalimat sehingga hal tersebut dapat digu-nakan untuk ber-sosial atau berinteraksi. Dalam hal perolehan bahasa setiap orang dari kecil baru lahir mungkin bisa menangkap bahasa – bahasa dari ibunya.

Tetapi teori yang dikemukakan oleh Levelt (Marat,1983: 1) saya pikir belum dapat mewakili pengertian dari psikolinguistik karena apa dalam pengertiannya cuma dijelaskan studi penggunaan dan perolehan bahasa belum menerangkan dampak perilaku kebahasaannya terhadap lawan mitra tuturnya. Pada hakikatnya psiko-linguistik ialah proses memproduksi dan penggunaan bahasa yang dilakukan oleh manusia.

3.         Dilihat apa yang dikatakan oleh Bach, ia lebih cenderung ke arah pem-bentukan atau pembangunan sebuah kalimat bahasa. Bahwa pembentukan bahasa bisa dilakukan dari permulaan atau pengenalan bahasa misalkan dari bahasa ibu ketika masih bayi. Lalu seiring perkembangan bayi, berkembang dan bertambah pula kosakatanya karena pengalaman si bayi. Lalu juga bisa membangun kalimat yang lebih kompleks seiring perkembangannya menuju kedewasaan. Meski tidak ditulis proses secara psikologis, tetapi kalimat membentuk/membangun kalimat bahasa sudah tentu bisa diartikan sebagai suatu proses perkembangan secara psikologi. Tetapi terkadang agak rancu jika pembaca mengartikan memben-tuk/membangun kalimat itu sebagai proses sosial. Karena perkembangan berba-hasa juga sangat dipengaruhi oleh keadaan sosial.

4.         Dilihat dari apa yang dikatakan oleh Slobin, ia mengemukakan inti dari pengertian di atas adalah bahwa psikolinguistik memang lebih condong kepada proses-proses psikologis seseorang yang sedang berkomunikasi. Atau dengan kata lain, proses-proses berkomunikasi dilihat dari sisi psikologis orang tersebut. Sisi psikologis yang dimaksud oleh Slobin juga telah mencakup waktu dan bagaimana suatu bahasa itu diucapkan. Ini menjelaskan bahwasanya waktu juga memengaru-hi cara berkomunikasi seseorang. Tentang bagaimana, ini menjelaskan bahwa pro-ses-proses yang dilakukan dalam berkomunikasi adalah dari anak kecil menuju dewasa. Lalu bagaimana kemampuan berbahasa seseorang bisa meningkat untuk satu jenis bahasa dan/atau bisa bertambah lebih dari satu bahasa. Secara umum, Slobin telah berhasil membuat definisi yang lumayan bisa diterima untuk istilah psikolinguistik karena telah menjelaskan dengan jelas tujuan dari gabungan dua macam ilmu yang berbeda tersebut.

5.         Tampak dalam pernyataan Ni Kadek Widiasih ialah proses di mana seseorang memperoleh bahasa dari masa bayi dan penggunaan bahasa dengan pengkajian terhadap kuantitas bahasa yang dikaji tersebut.

Dengan mempertimbangkan dari berbagai pernyataan hal tersebut dapat saya tarik kesimpulan bahwa psikolinguistik yaitu proses perolehan dan penggunaan bahasa dari lahir hingga dewasa. Baik diperoleh dalam informal maupun formal yang mana terdapat struktur bahasa sehingga dapat memberikan dampak perilaku kebahasaanya atau pengaruh jiwa  manusia dalam bertutur.

Subdisiplin psikolinguistik tampak seperti pada skema berikut ini.
Psikolinguistik
         Psikolinguistik Teoretis
         Psikolinguistik Perkembangan
         Psikolinguistik Pendidikan
         Psikolinguistik Sosial
         Neuropsikolinguistik
         Psikolinguistik Eksperimental
         Psikolinguistik Terapan
1. Psikolinguistik Teoretis (Theorethycal Psycholinguistic)
Psikolinguistik teoretis mengkaji tentang hal‑hal yang berkaitan dengan teori bahasa, misalnya tentang hakikat bahasa, ciri bahasa manusia, teori kompetensi dan performansi (Chomsky) atau teori langue dan parole (Saussure), dan sebagainya.
2. Psikolinguistik Perkembangan (Development Psycholinguistic)
Psikolinguistik perkembangan berbicara tentang pemerolehan bahasa, misalnya berbicara tentang teori pemerolehan bahasa, baik pemerolehan bahasa pertama maupun bahasa kedua, peranti pemerolehan bahasa (language acquisition device), periode kritis pemerolehan bahasa, dan sebagainya. 
3. Psikolinguistik Sosial (Social Psycholinguistic)
Psikolinguistik sosial sering juga disebut sebagai psikososiolinguistik berbicara tentang aspek‑aspek sosial bahasa, misalnya, sikap bahasa, akulturasi budaya, kejut budaya, jarak sosial, periode kritis budaya, pajanan bahasa, pendidikan, lama pendidikan, dan sebagainya.
4. Psikolinguistik Pendidikan (Educational Psycholinguistic)
Psikolinguistik pendidikan berbicara tentang aspek‑aspek pendidikan secara umum di sekolah, terutama mengenai peranan bahasa dalam pengajaran bahasa pada umumnya, khususnya dalam pengajaran membaca, kemampuan berkomu-nikasi, kemampuan berpidato, dan pengetahuan mengenai peningkatan berbahasa dalam memperbaiki proses penyampaian buah pikiran.
5.Neuropsikolinguistik (Neuropsycholinguistics)
Neuropsikolinguistik berbicara tentang hubungan bahasa dengan otak manusia. Misalnya, otak sebelah manakah yang berkaitan dengan kemampuan berbahasa? Saraf‑saraf apa yang rusak apabila seserorang terkena afasia broca dan saraf manakah yang rusak apabila terkena afasia wernicke? Apakah bahasa itu memang dilateralisasikan? Kapan terjadi lateralisasi? Apakah periode kritis itu memang berkaitan dengan kelenturan saraf‑saraf otak?
6.Psikolinguistik Eksperimental (Experimental Psycholinguistic)
Psikolinguistik eksperimental berbicara tentang eksperimen‑eksperimen dalam semua bidang yang melibatkan bahasa dan perilaku berbahasa.
7. Psikolinguistik Terapan (Applied Psycholinguistic)
Psikolinguistik terapan berbicara tentang penerapan temuan‑temuan keenam sub-disiplin psikolinguistik di atas ke dalam bidang‑bidang tertentu, seperti psikologi, linguistik, berbicara dan menyimak, pendidikan, pengajaran dan pembelajaran bahasa, pengajaran membaca, neurologi, psikiatri, komunikasi, kesusastraan, dan lain‑lain.

Sumber : Dasar-dasar Psikolinguistik oleh Kholid A. Harras dan Andika Dutha Bachari (Universitas Pendidikan Indonesia Press)

Referensi
Abdul Chaer. 2003. Psikolinguistik: Kajian Teoretik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Samsunuwiyati Marat. 1983. Psikolinguistik. Bandung: Fakultas Psikologi Uni-versitas Padjadjaran.
Soenjono Dardjowidjojo. 2003. Psikolinguistik: Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia..
Tarigan, Henry Guntur. 1985. Psikolinguistik. Bandung: Angkasa

Tuesday, 24 March 2015

Wind of Life

Wind of Life

Seperti angin yang berhembus
Hembuskan rona kesejukan
Pemberi kehidupan
Anugerah Tuhan yang semestinya disyukuri
Namun tak jarang dilupakan

24 Maret 2015

Pelangi After Rain



Pelangi After Rain


Rintihan hujan senja ini
Satu demi satu menetes, terus menetes
Ingin kubertanya pada langit
Apakah kau ingin katakan sesuatu
Melalui jutaan tetesan ini
Hmm...
            Meski kau takkan pernah
            Takkan pernah menjawab dengan kata-kata
            Tapi semburat indah pelangi ini
            Telah katakan semua perasaanmu
            Perasaan yang ingin kau sampaikan
            Pada semua yang ada di bumi

20 Maret 2015