Tentang
LPM Kentingan dua Tahun ini
Ini hanyalah cerita
yang datang dari diriku. Cerita yang teramat sangat indah. Sangat mengena
sampai dalam hati. Sampai ke seluruh jiwa dan raga. Seluruh kisah yang ‘kan
coba kurangkum dalam catatan ini.
Alkisah, hiduplah seseorang yang
sedang menjalani kehidupan yang sangat membosankan. Di waktu akhir-akhir
sebelum tamat dari jurusan menyusahkan. Ia berusaha untuk mengejar hal yang
ingin ia kejar sewaktu tiga tahun yang lalu. Dan bagaimanakah kisahnya yang
sebenarnya ?
***
Ini semua dimulai dari setelah
keterima ujian SNMPTN 2012. Ketika aku memilih jurusan DKV dan Sastra Daerah.
Pilihan pertama itu berada di UM Malang. Sementara yang kedua adalah UNS
Surakarta. Entah naas atau beruntung, aku diterima di UNS. Lalu, kisah tentang
judul yang kutulis ini pun dimulai.
Waktu awal masuk kuliah adalah momen
paling kukenang. Inilah kehidupanku yang serasa berbeda. Jauh dari tanah
kelahiran. Kuliah. Aku tak terpengaruh ajakan siapa pun, atau pun iklan-iklan
yang menjamur. Alhamdulilahnya kedua orang tuaku menyetujui keputusan ini. Dan
kulangkahkan kakiku ke Solo. Tiada teman dari rumah. Tetapi momen sendirian
membuatku bisa segera menyesuaikan diri dengan keadaan kampus ini. Lalu
waktunya mengenakan almamater dan menuju ke Student
Center.
Di tempat yang dipenuhi oleh
berbagai mahasiswa dari beberapa jurusan pun berkumpul. Berkumpul untuk melihat
expo Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
tingkat universitas. Sejujurnya, entah aku yang tidak terlalu fokus atau entah
ada apa, aku tidak terlalu melihat keseluruhan presentasi dari tiap-tiap UKM
yang tampil. Meski begitu, feeling awalku
mengatakan, “kau harus mengejar sesuatu yang tidak kau dapatkan sewaktu tiga
tahun yang lalu, dan juga yang gagal kau dapatkan sewaktu mendaftar SNMPTN”.
Satu-satunya UKM yang sangat tepat untuk mengganti ‘sesuatu’ yang gagal
kudapatkan hanyalah LPM Kentingan. Sebuah lembaga pers mahasiswa yang rumornya
berisi bidang-bidang tentang teknik fotografi, desain, dan tentunya menggambar.
Sekiranya hanya itulah yang terlintas dibenakku akan LPM Kentingan. Dan aku
sangat ingin segera mendaftar. Tak kupedulikan teman-temanku. Ketika sedang
berkeliling melihat stand-stand yang
berjejeran, aku pun melihat gubuk yang bertuliskan nama UKM itu. Seketika itu
juga, kudatangi dengan sangat bersemangat.
Di sana aku pun disambut ramah
sekali. Aku pun banyak berbincang mengenai apa-apa saja yang ada di LPM
Kentingan. Setelah formulir kutulis lengkap, aku pun diberitahu tentang waktu
pra-marka. Itu adalah waktu ketika pengenalan LPM Kentingan tahap awal. Dan
inilah saatnya ‘tuk kembali meraih mimpiku yang sejak lama gagal terwujud. Lalu
waktu yang kunantikan pun tiba. Aku masih ingat betul ketika itu. Sore-sore aku
berjalan menuju lantai 2 SC. Tepat di depanku ada seorang perempuan yang
berjalan. Aku pun juga berjalan dengan tempo yang hampir sama. Alangkah anehnya
ia juga melangkahkan kedua kakinya ke tangga. Feeling-ku mengatakan ia juga akan ke pra-marka. Dan ternyata
dugaanku benar. Setelah mengisi absen, kulihat hanya sedikit sekali yang
datang. Atau bisa kukatakan bisa dihitung dengan jari tangan. Dan parahnya lagi
aku adalah laki-laki yang pertama datang. Dalam hati aku berpikir. “aku sudah
datang tepat waktu. Ini jamnya yang salah atau akunya yang salah ? ah sudahlah.
Aku tak peduli, yang penting segera kondisikan saja”. Singkat cerita aku pun
mengenal sesosok cewek yang tadi. Namanya adalah Putri Ajeng Pratiwi, jurusan akuntansi
angkatan 2012. Ia adalah orang pertama dari pra-marka yang kukenal. Singkat
cerita lagi, acara pun dimulai. Banyak sekali yang datang. Meski telah
berkenalan dengan beberapa orang, entah kenapa, yang kuingat sampai sekarang
hanya orang pertama yang aku kenal waktu pra-marka itu. Lanjut mengenai acara.
Menurutku, acaranya lumayan. Atau karena pak Pemimpin Umum (PU) waktu itu
sangat kece sekali. Tiba-tiba ambruk tidak jelas. Mengenai hal itu, aku pun
tidak bisa menjelaskannya. Ah sudahlah. Yang penting acara pra-marka telah
kulalui.
Lanjut ke marka 1. Di situ ada
materi tentang straigh news atau
berita lurus secara arti harfiah. Tetapi lebih tepat disebut berita kilat
karena durasinya sangat singkat. Cepat basi jika dibaca beberapa hari setelah
ditulis. Komposisinya harus dari yang sangat penting menuju ke tulisan
pendukung-pendukung informasi. Tulisan memakai bahasa baku. Bisa hanya beberapa
paragraf saja. Dan katanya bisa diselesaikan hanya beberapa menit saja. Lalu
intinya adalah semua yang datang diwajibkan menulis straigh news. Waktunya sekitar tiga hari kalau tidak salah. Aku pun
menulis tentang keadaan lampu merah di gerbang belakang kampus UNS yang sudah
tidak dipatuhi lagi. Setelah mendapatkan foto yang kompeten, segera kutulis
berita kilat tersebut. Lalu kukumpulkan di pertemuan selanjutnya yaitu marka 2.
Di marka 2 ini ada materi lagi yaitu
feature. Sebuah tulisan yang sangat
berbeda komposisinya jika dibandingkan dengan berita kilat. To be continued ...
0 comments:
Post a Comment